Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

TRADING DENGAN LEVERAGE 1:500? INI TIPS AGAR TIDAK OVERTRADE

27 November 2019 in Blog - by Admin FOREXimf

Dalam trading, leverage berarti “daya ungkit”. Sederhananya, dengan leverage Anda bisa melakukan transaksi dengan nilai yang jauh lebih besar daripada modal yang dikeluarkan.

Contohnya, dengan modal sebesar $200, Anda bisa melakukan transaksi senilai $100,000.

Kok bisa?

Itu karena dalam kasus tersebut, leverage yang diterapkan adalah 1:500. Dengan demikian, modal kita memiliki kekuatan 500 kali lebih besar. Itu sebabnya dengan modal $200 Anda bisa bertransaksi senilai $100,000.

Leverage Besar vs Leverage Kecil

Semakin besar leverage yang dipergunakan, maka semakin murah modal yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi. Lihat tabel perbandingan di bawah ini.

Leverage 1:100 Leverage 1:500
Modal awal $5,000 $5,000
Margin requirement (modal/lot) $1,000/lot $200/lot
Kekuatan modal ± 5 lot ± 25 lot

Keberadaan leverage memang membuat trading forex menjadi semakin murah. Meskipun demikian Anda tetap perlu mengatur modal Anda agar tidak terjerumus ke overtrade, yaitu keadaan di mana seorang trader melakukan transaksi terlalu banyak sehingga mengekspos modalnya kepada risiko yang terlalu besar melebihi kemampuannya.

Apa yang harus dilakukan seorang trader agar tidak overtrade? Mari kita bahas.

1. Buat trading plan

Trading plan adalah hal terpenting dalam trading. Trading plan akan membuat Anda tahu kapan harus beraksi dan apa yang harus dilakukan seandainya pasar tidak bergerak sesuai dengan perkiraan Anda.

Buatlah trading plan serinci mungkin dan TULIS trading plan Anda itu sebagai komitmen Anda pada uang Anda sendiri. Tentukan juga strategi trading yang akan Anda pergunakan dan aturan-aturannya.

Ini adalah contoh trading plan yang bisa Anda ikuti:

Modal : $5,000
Risiko maksimum : 50% dari modal ($2,500)
Risiko per transaksi : 10% dari risiko maksimum ($250)
Risk-to-reward ratio : 1:1
Strategi : Day trade
Sistem trading : Fibonacci retracement + Stochastic
Entry strategy : Tunggu koreksi ke area 38.2 – 61.8 Fibonacci, lalu cari signal buy/sell
Risk management tool : Cut loss
Exit strategy : SL di area 76.4 Fibonacci retracement
Batas kerugian harian : Maksimal 10% dari modal
Target keuntungan harian : 5-10% dari modal

Pelajari trading plan selengkapnya: Bagaimana Menyusun Trading Plan yang Baik?

2. Atur jumlah transaksi (lot)

Pengaturan posisi (position sizing) merupakan implementasi pembatasan risiko per transaksi yang telah diatur dalam trading plan seperti dalam contoh di atas.

Meskipun dengan leverage 1:500 seperti yang bisa Anda dapatkan dalam akun Ultra Lite dan Low Spread di FOREXimf, Anda bisa melakukan transaksi dengan modal yang jauh lebih murah, bukan berarti Anda tak perlu mengatur penggunaan modal Anda.

Position sizing sangat berguna untuk membatasi risiko sekaligus mengoptimalkan kekuatan modal Anda. Dengan position sizing, risiko akan sangat terukur dan potensi keuntungan optimal pun bisa diraih tanpa perlu takut rugi terlalu besar.

Berdasarkan contoh trading plan di atas, misalkan Anda melihat ada peluang trading di EURUSD. Berdasarkan analisa teknikal yang Anda lakukan, diketahui bahwa jarak SL adalah sebesar 20.0 pips. Itu artinya secara teknikal batasan stop loss Anda adalah sebesar $200.

Maka, dengan position sizing, Anda boleh melakukan transaksi sebesar:

Jika Anda melakukan transaksi di akun Ultra Lite dan Low Spread, maka modal yang Anda butuhkan untuk melakukan transaksi itu adalah $250 saja. Sementara jika Anda melakukan transaksi tersebut di akun yang ber-leverage 1:100, maka Anda akan membutuhkan modal sebesar $1,250.

Pelajari selengkapnya: Position Sizing – Rahasia Profit Trading Forex.

3. Pemulihan pasca “badai”

Mengalami kerugian adalah hal yang biasa dalam trading, termasuk jika Anda mengalami kerugian berturut-turut.
Yang harus Anda lakukan segera setelah “badai” menerpa adalah melakukan evaluasi terhadap strategi trading Anda. Untuk itu Anda membutuhkan semacam checklist yang setidaknya berisi:

  • Apakah transaksi-transaksi saya memenuhi aturan entry & exit strategy saya?
  • Apakah transaksi saya melawan trend?
  • Apakah ada berita besar yang mempengaruhi pasar saat saya bertransaksi?
  • Apakah saya memasang SL?
  • Apakah saya fit secara fisik maupun psikis?
  • Apakah risk-to-reward saya bagus?
  • Apakah saya overtrade?

Tidak ada salahnya mengambil rehat sejenak setelah diterpa badai. Tetapi tidak disarankan untuk berehat terlalu lama, karena biasanya justru akan lebih mempengaruhi Anda secara psikis.

Selain itu, Anda juga akan melewatkan banyak peluang yang justru bisa mempercepat proses pemulihan Anda. Cukup satu atau dua hari rehat saja, sambil melakukan evaluasi berdasarkan contoh checklist di atas.

4. Fokus pada bisnis jangka panjang

Ini berkaitan dengan poin 3 di atas. Kebanyakan trader merasa harus mengembalikan kerugian dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Ini akan mempengaruhi mereka secara psikis, sehingga keputusan yang diambil cenderung akan terburu-buru seolah tiada lagi hari esok. Akibatnya mereka cenderung akan membuka posisi terlalu besar yang mengakibatkan overtrade.

Padahal trading juga adalah bisnis yang memerlukan proses untuk bisa mencapai keberhasilan. Kita tidak berbicara tentang bisnis dadakan yang hanya berlangsung sehari atau seminggu, melainkan bisa berlangsung bertahun-tahun.

5. Disiplin!

Plan your trade, trade your plan. That is unnegotiable, Ferguso.

Patuhi trading plan Anda. Hal yang paling sering dilanggar adalah pembatasan risiko. Jika dalam trading plan Anda sudah menetapkan batasan risiko maksimal untuk setiap transaksi, jangan langgar batasan tersebut.

Jika berdasarkan perhitungan position sizing Anda hanya boleh membuka posisi sebesar 1.25 lot, jangan memaksakan diri untuk melakukan transaksi sebesar 2 lot atau lebih. Kemudian apabila harga memang sudah semestinya menyentuh SL Anda, jangan tergoda untuk memperjauh jaraknya.

Dengan lima poin di atas, diharapkan Anda akan bisa memaksimalkan peluang trading dengan leverage 1:500 tanpa harus khawatir overtrade.

Share :