Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

GBPUSD ITU MASUK AKAL UNTUK DIPELAJARI, TAPI JANGAN ASAL MASUK JUGA!

16 June 2025 in Blog - Forex - by Admin

FOREXimf.com - GBPUSD itu apa? Sebenarnya bukan pair eksotis. Dia mayor. Gede. Aktif. Tapi juga gak se-istimewa itu. Banyak yang mengira GBPUSD itu liar, susah dikendalikan, pergerakannya berantakan. 

Tapi kalau dipikir-pikir, hampir semua pair mayor juga punya potensi pergerakan besar. Jadi bukan soal terlalu agresif. Tapi karena posisinya memang selalu ada di tengah konflik ekonomi dua negara yang sering berubah arah.

Masalahnya datang dari ekspektasi. Pair ini sering disebut stabil. Tapi saat data makro keluar, harga bisa naik turun 100 pip dalam sehari. 

Dianggap cocok untuk scalping, tapi juga sering dipakai swing. Makanya sering timbul pertanyaan, sebenarnya GBPUSD itu cocoknya untuk siapa?

Untuk trader yang mengerti karakter pasangan mayor, ini pair yang masuk akal. Tapi untuk yang baru belajar dan asal ikut-ikutan, bisa jadi jebakan yang menguras margin pelan-pelan.

GBPUSD Adalah Pair yang Gak Bisa Dibaca Setengah-Setengah

GBPUSD adalah pasangan mata uang antara Poundsterling Inggris dan Dolar AS. Pound punya reputasi kuat secara historis. Dolar lebih dominan secara global. Keduanya dikelola oleh bank sentral yang sering membuat keputusan berbeda. Kadang Bank of England agresif, kadang The Fed yang kenceng. Tapi bukan itu yang membuat pergerakannya terasa liar.

Yang membuat GBPUSD terlihat berisiko adalah posisinya di tengah ketidakpastian. Inggris sejak Brexit punya banyak noise di kebijakan domestik. Amerika Serikat juga bukan negara yang tenang-tenang amat. Kalau kedua negara ini lagi gak sinkron, market jadi gak punya pegangan arah.

Pair ini cuma kelihatan brutal kalau dibaca setengah. Tapi begitu semua data fundamental dikaitkan, sebenarnya logikanya nyambung. Pola geraknya juga gak se-random yang dikesankan banyak orang.

Kalau GBPUSD Dibandingkan Dengan EURUSD

Sebagai sesama pair mayor, GBPUSD sering dibandingkan dengan EURUSD. Sama-sama liquid. Sama-sama banyak ditradingkan. Tapi ada beberapa perbedaan yang penting untuk dibahas.

Struktur Ekonomi di Balik Pair

EURUSD ditopang zona euro, yang geraknya cenderung kolektif. Kalau satu negara bermasalah, efeknya bisa ditutup negara lain. Inggris bergerak sendiri. Pound lebih rentan terhadap gejolak domestik. Makanya kadang harga GBPUSD lebih cepat responnya dibandingkan EURUSD.

Arah Pergerakan Cenderung Lebih Dalam

Saat news besar datang, GBPUSD sering bergerak lebih panjang dari EURUSD. Bukan karena dia lebih liar, tapi karena struktur pound yang punya volatilitas lebih tinggi. Spread-nya mungkin mirip, tapi daya jangkau pergerakannya beda.

Korelasi yang Gak Selalu Konsisten

Kadang GBPUSD dan EURUSD sama-sama naik, kadang beda arah. Karena kebijakan moneter Inggris dan Uni Eropa jarang sejalan. Jadi kalau melihat korelasi sebagai acuan utama, hasilnya bisa salah baca.

GBP USD Historical Data Gak Menunjukkan Sesuatu yang Aneh

Ada yang bilang GBPUSD gila sejak Brexit. Tapi waktu dilihat lebih jauh ke belakang, pola ini sudah ada sejak lama.

Periode 2007–2008

Melihat GBP USD historical data sebelum krisis global, GBPUSD sempat berada di atas 2.10. Tapi begitu krisis keuangan muncul, harga anjlok tajam. Dolar dianggap aman, pound drop. Hal ini bukan karena pair-nya kacau. Tapi karena sentimen pasar waktu itu memang ke arah defensif.

Tahun Referendum Brexit

2016 jadi tahun penting. Inggris keluar dari Uni Eropa. Pound langsung kehilangan nilai. GBPUSD turun dari 1.50 Menjadi sekitar 1.28. Ini masuk akal. Ketidakpastian meningkat. Pasar benci ketidakpastian. Jadi arah harga turun tajam bukan karena pair-nya berlebihan, tapi karena realitas politik yang membuat banyak investor tarik dana.

Reaksi Terhadap Kebijakan Fisik

2022, nilai tukar GBPUSD sempat menyentuh titik terendah dalam hampir 40 tahun, sekitar 1.18-1.19. Bukan karena Dolar terlalu kuat, tapi karena keputusan fiskal dari Inggris membuat pasar kehilangan kepercayaan. Investor asing keluar. Sentimen drop. Dan pound kena imbas langsung.

Faktor yang Membentuk Karakter GBPUSD

Sama seperti semua pasangan mata uang, GBPUSD dibentuk oleh banyak variabel. Tapi ada beberapa yang jadi faktor utama kenapa pair ini terlihat lebih aktif dibanding pair mayor lainnya.

Kebijakan Moneter dari Dua Negara

Bank of England dan Federal Reserve jarang punya nada yang sama. Perbedaan pendekatan membuat arah harga gampang berubah dalam waktu singkat. Kalau satu dovish, satu hawkish, market langsung ambil posisi baru.

Ketergantungan Pada Data Ekonomi

GBPUSD sangat sensitif terhadap data inflasi, suku bunga, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi. Rilis data tiap minggu bisa membuat harga bergerak cukup ekstrim, walau grafik sebelumnya terlihat tenang.

Reputasi Sebagai Pair Volume Besar

Karena banyak dipakai trader, GBPUSD jadi pair yang volumenya besar. Tapi volume besar ini bisa menciptakan ilusi stabilitas. Padahal tekanan dari institusi dan spekulan retail bisa tarik harga dengan cepat tanpa peringatan.

GBPUSD Itu Apa Butuh Perlakuan Khusus?

Gak juga. Yang dibutuhkan adalah strategi yang sadar konteks.

Cocok untuk Trader yang Ngerti Makro

GBPUSD bergerak sesuai arah makroekonomi. Jadi kalau terbiasa memantau data dan bisa baca headline dengan benar, pair ini cukup ramah. Bisa dibaca. Bisa dikendalikan.

Butuh Disiplin di Entry dan Exit

Pergerakannya cepat. Jadi posisi entry yang telat bisa kena retrace. Strategi breakout bisa berhasil, tapi harus dikombinasikan dengan manajemen risiko yang ketat.

Gak Cocok untuk yang Suka Gantung Posisi Tanpa Rencana

GBPUSD bukan pair yang cocok ditinggal tidur tanpa SL. Karena arah bisa berubah dalam sesi yang sama. Stop loss bukan opsi, tapi keharusan.

Urgensinya Bukan di Pair-nya, Tapi di Kondisi Sekarang

Saat artikel ini ditulis, GBPUSD berada di sekitar 1.35. Belum ada breakout besar. Tapi tekanannya terasa.

Inflasi AS masih di atas target, sekitar 3.3% YoY. The Fed belum berani potong suku bunga. Di sisi lain, pengangguran di Inggris naik tipis ke 4.4%, membuat Bank of England juga menahan suku bunga.

Jadi dua-duanya nahan. Dua-duanya belum mau bergerak duluan. Makanya GBPUSD saat ini terjebak di zona konsolidasi. Tapi itu bukan berarti aman. Justru ini fase yang sering diikuti pergerakan besar.

Dalam kondisi kayak sekarang, gak ada sinyal yang bisa berdiri sendiri. Harus lihat dari banyak sisi. Dan harus siap kalau tiba-tiba salah satu negara mengeluarkan keputusan mendadak.

Gunakan QuickPro untuk Validasi Arah

GBPUSD itu bukan pair yang berlebihan, tapi bukan juga untuk gaya-gayaan. Dia logis, tapi cepat. Responsif, tapi gak sembarangan. Kalau dibaca dengan data, bisa terbuka peluangnya. Tapi kalau asal analisa, pair ini bisa balik arah sebelum sempat mengambil keputusan.

Dan karena pasar hari ini bergerak dalam tekanan dua arah, AS dan Inggris sama-sama belum longgar, maka trader butuh pendekatan yang jelas, bukan asumsi.

Aplikasi trading forex QuickPro dari FOREXimf bisa membantu dalam situasi seperti ini. Kalender ekonomi real-time, sinyal analisa, dan insight yang gak basa-basi. Terutama di pair seperti GBPUSD yang perubahannya bisa cepat dan efeknya besar.

Kalau sudah waktunya bergerak, gak ada waktu untuk mikir dua kali. Tapi sebelum entry, pastikan analisa ada dasarnya. Disitulah QuickPro bisa ambil peran. 

Share :