FOREXimf.com - Apa pasar finansial yang jam operasionalnya tidak terbatas seperti di saham? Yess jawabannya forex. Market dengan likuiditas terbesar tersebut mempunyai jam trading forex yang sangat panjang, 5 hari seminggu. Namun memang dalam waktu sehari bisa mendapatkan peluang cuan yang selalu untung bukan selalu rugi. Akan tetapi para trader tentu dapat memaksimalkan potensi profit yang diinginkan untuk mendapatkan high return namun kerugian sedikit.
Sudah pasti mengenali jam trading forex tentu diharuskan agar trader dapat mengoptimalkan peluang dan meminimalkan risiko. Pasar Forex dibagi menjadi 4 sesi utama, yaitu:
- Sesi subuh (pagi) – Jam Buka 5 pagi sampai jam 2 siang
- Sesi Tokyo (Asia) – Jam Buka dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore
- Sesi London (Eropa) – Jam Buka berlanjut dari jam 2 siang sampai jam 11 malam
- Sesi terakhir (New York) – Jam Buka mulai dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi.
Ciri Khas Jam Trading Forex
Setelah mengetahui jam trading forex, perlu dipahami juga dalam beberapa sesinya. Adakalanya pada jam trading forex mengalami waktu overlap (tumpang tindih) seperti pada sesi London dan New York yang dimulai dari jam 8 malam sampai jam 11 malam, dikarenakan secara pergerakan market memiliki volume dan juga kencang gerakan marketnya, serta ada perbedaan di tiap sesinya dengan banyaknya perbedaan-perbedaan.
Misalnya, sesi Asia biasanya lebih tenang, sedangkan sesi London lebih aktif. Dilihat di jam trading forex juga dapat kita maksimalkan agar tradinganmu makin cuan luber dong pastinya.
- Scalper, dimana mempunyai gaya trading atau karakteristiknya ialah: Open Close market dalam hitungan detik/menit, serta the best time nya ialah pada sesi London (14.00–23.00 WIB) dan sesi New York (20.00–05.00 WIB) dengan waktu overlap London–New York sekitar pukul 20.00–23.00 WIB. Hal tersebut dikarenakan market bergerak naik turun dengan volatilitas yang tinggi, dimana hal tersebut membuat banyak peluang meskipun pada price yang kecil kecil guna diambil cepat hingga mendapatkan profit maksimal.
- Day Trader, ialah gaya trading dengan karakteristik yang menahan posisi selama beberapa jam dalam satu hari perdagangan. Untuk waktu terbaiknya ialah pada sesi Tokyo – London (07.00–23.00 WIB) dan trader harus berfokus pada saat breakout pembukaan sesi seperti awal London (14.00 WIB) atau pembukaan sesi New York (20.00 WIB). Hal tersebut bukanlah tanpa alasan, namun dikarenakan banyaknya peluang intraday saat sesi-sesi utama tersebut yang berlangsung aktif.
- Swing Trader, merupakan gaya trading dengan karakteristik yang tidak terlalu berbeda dengan sebelumnya hanya saja lebih lama dalam hold posisi lebih lama yaitu selama beberapa hari. Untuk waktu terbaiknya memang tidak terikat jam trading forex tertentu, tapi yang lebih diperhatikan ialah adanya berita dengan high impact seperti NFP, FOMC, CPI. Kemudian pada awalan minggu (Senin malam) serta pertengahan minggu (Rabu – Kamis). Hal tersebut dikarenakan gaya trading dengan gaya seperti ini lebih memfokuskan kepada tren jangka menengah, bukan fluktuasi harian kecil.
- Position Trader / Investor, gaya trading ini sudah jelas karena biasanya mempunyai equity yang sangat besar jumlahnya, maka dari itu karakteristiknya ialah menahan posisi dalam hitungan minggu hingga bulan loh, dengan jam trading forex terbaiknya ialah bukan berdasarkan jam, tapi berdasarkan fundamental ekonomi global dan arah tren jangka panjang. Alasannya sudah tentu karena gaya trader seperti ini ialah lebih memperhatikan suku bunga, kebijakan dari bank sentral negaranya, serta rilis data ekonomi makro.
Risiko Trading di Luar Jam Aktif
Meskipun arah untuk melakukan trading sudah dilihat melalui jam trading forex, akan tetapi ada yang namanya resiko berbanding dengan sebuah profit. Setuju kan Quicker.
Banyak trader khususnya trader pemula tergoda untuk membuka posisi kapanpun mereka punya waktu, tanpa memahami bahwa aktivitas pasar yang rendah dapat membawa risiko tersendiri. Jadi mengapa jam trading forex begitu penting untuk keberhasilan trading, karena resiko yang terjadi di depan dapat diminimalisir agar tidak terlalu banyak lossnya.
1. Likuiditas Rendah
Saat pasar sepi (misalnya di antara 03.00 – 06.00 WIB), aktivitas jual beli minim. Ini membuat spread melebar dan order sulit dieksekusi dengan harga terbaik.
2. Volatilitas Yang Jarang Stabil
Melihat harga bisa jadi sangat lambat bahkan fluktuatif tanpa arah jelas. Hal demikian dapat menyulitkan trader untuk membaca tren atau breakout.
3. Sinyal Palsu Lebih Sering Muncul
Dalam kondisi sepi, indikator teknikal sering memberikan sinyal yang tidak valid. Breakout yang tampak kuat bisa segera berbalik arah, menyebabkan kerugian.
4. Kurangnya Katalis Fundamental
Berita ekonomi utama biasanya dirilis saat jam aktif pasar. Di luar itu, jarang ada pergerakan signifikan yang bisa dimanfaatkan untuk entry posisi yang logis.
Kemudian beranjak maju kedepan, untuk para trader yang harus diwaspadai ialah trader dengan gaya scalper dan day trader, karena hal demikian sangat tergantung pada likuiditas dan volatilitas tinggi. Apalagi bagi trader yang baru belajar, dimana rawan masuk pada waktu-waktu yang tidak tepat karena kurangnya pemahaman konteks pasar.
Jadi solusinya agar bisa menghindari risiko di luar jam aktif ialah, gunakan alarm pasar: Pantau jam rilis berita dan pembukaan sesi. Kemudian hindari entry saat spread melebar (periksa di malam/dini hari).
Dan gunakan pending order di level kunci dan jangan memaksakan entry di kondisi sepi. Kemudian evaluasi waktu terbaik berdasarkan pair. Sebagai contoh, pair USDJPY tentu bergerak sangat aktif dimana saat jam trading forex waktu Tokyo & New York.
Trading Forex Lebih Mudah!
Kesimpulan Kenali Jam Pasar, Maksimalkan Peluang
Guna melihat jam trading forex ialah bukan sekadar tahu open dan closed market, tetapi tentang menyesuaikan waktu trading dengan strategi dan toleransi risiko. Pada waktu — Asia, Eropa, dan Amerika — memiliki karakteristik dan pergerakan pasar berubah-ubah serta mempengaruhi volatilitas harga setiap mata uang yang berpasangan.
Dengan memilih waktu terbaik untuk open market, trader bisa memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko. Misalnya, trader scalping mungkin akan memilih jam overlap London–New York yang paling aktif, sementara swing trader bisa mengambil peluang di awal waktu Asia.
Kesadaran waktu ini juga mendukung manajemen risiko yang sehat: hindari over trading di luar jam aktif, waspadai rilis berita besar, serta pastikan strategi yang sesuai untuk masuk mendapatkan momentum pasar.
Serta jangan lupa untuk mendownload dan melihat aplikasi QuickPro, Dimana dapat dilihat berita-berita high impact yang penting untuk para trader, serta berita fundamental yang dijabarkan secara lengkap serta analisa yang mendalam yang dapat dijadikan suggest signal yang dapat meraih profit secara maksimal. Trading bukan harus selalu aktif, tapi bagaimana aktif di jam trading forex yang tepat.