EMAS TERTEKAN, DOLAR MENGUAT TERHADAP YEN

05 June 2018 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni
Harga emas secara umum masih tertekan setelah tiga hari melemah, seiring menguatnya dolar AS terhadap yen Jepang setelah kuatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) sehingga kembali memunculkan harapan bahwa Federal Reserve (Fed) akan menaikkan suku bunga lagi. Indeks dolar menguat 0,1 persen ke kisaran 94.063. Sementara itu USD menguat terhadap yen ke kisaran 109.99, yang merupakan level tertinggi sejak 24 Mei 2018. Imbal hasil obligasi US Treasury menguat kemarin karena meredanya ketegangan politik di Italia dan Spanyol. Sementara itu, menteri luar negeri China mengatakan bahwa pada prinsipnya China membuka pintu untuk berunding. Sebelumnya Beijing memberi peringatan bahwa semua kesepakatan bisnis dan perdagangan China dengan AS akan dibatalkan jika AS memberlakukan tarif impor baru. Kemarin (4/6/2018) Gedung Putih menyatakan bahwa sanksi keras mereka terhadap Korea Utara tidak berubah, beberapa hari setelah presiden AS, Donald Trump, mengatakan bahwa ia tak lagi mau mempergunakan istilah "tekanan maksimum" untuk menggambarkan kampanye menekan Korea Utara agar menghentikan program senjata nuklirnya. Dari Kanada, Perdana Menteri Justin Trudeau pekan ini akan bertindak sebagai tuan rumah dari konferensi tingkat tinggi Group of Seven (G7) di mana enam anggota kelompok tersebut merasa gusar dengan maneuver-manuver yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump. Pemerintahan Kanada telah bertekad untuk melakukan apa pun yang mereka bisa untuk melindungi sektor industri baja dan alumunium mereka dari tarif impor yang akan diberlakukan AS.