Dollar AS Naik Pada Yen; Namun Melemah Pada Euro dan Pound
Daftar Super Cepat Pakai QuickPro Apps-
Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

DOLLAR AS NAIK PADA YEN; NAMUN MELEMAH PADA EURO DAN POUND

30 November 2017 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Dollar AS tampak menguat terhadap yen di sesi Asia pada perdagangan hari Kamis, namun tampak melemah terhadap pound dan euro di tengah para pelaku pasar yang menunggu hasil Senat AS mengenai rencana pemotongan pajak Donald Trump.

Manufaktur PMI China naik menjadi 51.8 di bulan November, laju yang lebih cepat dari perkiraan yakni 51.4 sementara non manufaktur juga meningkat menjadi 54.8 dari 54.3 di bulan Oktober, menurut data resmi yang dirilis pada hari Kamis. Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi, sementara pembacaan di bawah ini menunjukkan kontraksi.

"Pembacaan PMI resmi terbaru menunjukkan bahwa momentum pertumbuhan bertahan dengan baik bulan ini," menurut Julian Evans-Pritchard, ekonom China di Capital Economics setelah rilis data.

Sebelumnya, Jepang melaporkan produksi industri sementara untuk Oktober naik 0.5%, dibandingkan dengan kenaikan sementara sebesar 1.9% yang diperkirakan pada bulan ini. Australia melaporkan persetujuan bangunan untuk bulan Oktober naik 0.9%, dibandingkan dengan penurunan 1.8% yang diperkirakan dan kredit sektor swasta mencapai kenaikan 0.4% sesuai dengan perkiraan.

USD / JPY berada pada level 112.00, naik 0.06%, sementara AUD / USD diperdagangkan di 0.7589, naik 0.24% setelah angka PMI dari mitra dagangnya China. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0.16% menjadi 93.07. GBP/USD diperdagangkan di 1.3478, naik 0.53%. EUR / USD naik 0.19% menjadi 1.1869.

Semalam, dolar diperdagangkan secara kasar tidak berubah terhadap sekeranjang mata uang utama karena data ekonomi yang optimis dan tanda-tanda kemajuan dalam reformasi pajak mengangkat sentimen namun lonjakan pada sterling membebani momentum naik.