FOREXimf.com - Hai Quickers, udah pernah denger Standar Keuntungan dalam trading belom? Kalo belum berarti mainmu kurang jauh! Jadi biar makin jago, siap-siap bikin dompetmu bergetar, yups bukan karena dompet kosong ya, melainkan karena serunya belajar trading!
Gak perlu sekolah khusus kok, cukup modal niat, disiplin, dan panduan yang tepat kamu bisa maksimalin keuntungan sesuai modal yang ada. Nah di artikel ini, kita bakal kupas tuntas gimana caranya nentuin standar keuntungan yang realistis, supaya setiap langkah trading terasa terukur.
Yuk, gaspol belajar trading bareng, biar gak asal nebak-nebak dan makin pede ngehajar pasar!
Kenapa Standar Keuntungan Itu Penting?
Sebelum kita melangkah lebih jauh, penting buat Quickers tahu dulu konteksnya. Dalam belajar trading, standar keuntungan itu jadi “level” yang menentukan sampai seberapa jauh strategi kamu bisa bekerja.
Standar keuntungan yang jelas membantu kamu:
- Manajemen Risiko: Dengan angka target, kamu bisa atur seberapa besar modal yang berani kamu pertaruhkan supaya saat loss nggak bikin kantong bolong.
- Kedisiplinan: Target konkret membuat kamu lebih disiplin keluar dari posisi saat sudah capai profit, bukan karena emosi.
- Perencanaan Modal: Kamu jadi tahu, dari modal Rp10 juta, idealnya cuma pakai sekian persen per trade—bukan pakai semua modal.
- Evaluasi Kinerja: Tiap akhir periode kamu bisa cek, apakah target tercapai atau perlu revisi strategi.
Sekarang Yuk Kita Bedah Cara Cara Menentukan Standar Keuntungan Kamu
Sebelumnya Kita sudah tahu kenapa standar keuntungan itu penting, sekarang saatnya bongkar satu per satu langkah praktisnya.
Di bagian ini, setiap poin akan dibahas tuntas dengan contoh nyata dan tips biar kamu nggak cuma sekadar teori. Yuk, simak cara–cara menentukan standar keuntungan yang ideal sesuai modal dan gaya tradingmu!
Langkah 1 – Tentukan Toleransi Risiko Kamu
Langkah pertama nentuin dulu seberapa besar kamu mau “bertaruh” dalam tiap transaksi kamu bisa lakuin:
- Hitung Persentase Risiko per Transaksi
Mulai dari modal total, tentukan berapa persen yang siap kamu korbankan kalau market berbalik. Trader pemula biasanya disarankan maksimal 1–2% per transaksi. Angka ini nggak saklek sih, tapi jadi batas aman supaya kalau loss, masih ada ruang bernapas.
- Contoh: Modal Rp10 juta → risiko per trade Rp100.000 (1%) atau Rp200.000 (2%).
- Catatan Quickers: Kalau takut rugi, ambil 1%. Kalau merasa bisa belajar cepat, 2% boleh dicoba.
- Kenali Profil Risiko
Setiap orang beda tingkat kenyamanan menghadapi kerugian. Kalau kamu tipe yang cepat panik, jangan malu pilih batas konservatif. Sebaliknya, kalau cepat move on dari loss, kamu bisa tweak sedikit lebih agresif—tapi tetap awasi terus!
Langkah 2 – Terapkan Risk-Reward Ratio
Sudah jelas batas loss, selanjutnya giliran menentukan seberapa besar keuntungan yang pantas kamu incar. Kamu bisa pake pertimbangkan:
- Pilihan Rasio yang Umum Digunakan
- 1:2 (Seimbang)
– Risiko Rp100.000, target profit Rp200.000.
– Pas buat strategi yang ingin keuntungan lebih besar dari risiko, tapi masih realistis. - 1:3 (Agresif)
– Risiko Rp100.000, target Rp300.000.
– Cocok untuk breakout atau swing trading dengan pergerakan harga yang cukup signifikan. - 1:1 (Konservatif)
– Risiko dan profit setara, misal Rp100.000.
– Cepat tercapai tapi perlu disiplin tinggi supaya konsisten.
- Cara Memilih Rasio yang Tepat
Pertimbangkan karakteristik trading style kamu juga seperti:
- Frekuensi trading – kalau sering buka-tutup posisi (scalping), target kecil tapi sering.
- Volatilitas aset – aset dengan volatilitas tinggi bisa pilih rasio lebih besar.
- Waktu luang – kalau cuma sempat cek grafik sekali-sekali, rasio konservatif yang lebih realistis.
Langkah 3 – Sesuaikan Target dengan Timeframe Trading
Quickers, jangan sampai target profitmu ideal di satu timeframe tapi malah buntu di timeframe lain. Yuk, kita sesuaikan dengan:
- Rekomendasi Target Berdasarkan Timeframe
- Scalping (Menit–Jam)
– Target kecil, 0,5–1% per trade.
– Butuh fokus tinggi dan eksekusi cepat—siapkan chart dengan timeframe rendah. - Day Trading (Jam–Sehari)
– 1–2% per trade.
– Bisa sambil kerja kantor, asal rutin cek 2–3 kali sehari. - Swing Trading (Hari–Minggu)
– 3–5% per trade atau lebih.
– Cocok untuk yang punya modal cukup dan nggak sempat pantau layar tiap saat.
Langkah 4 – Perhitungkan Biaya Transaksi dan Slippage
Quickers sering lupa, profit kotor belum tentu profit bersih. Kamu bisa hitung dulu potongan-potongannya lewat:
- Komponen Biaya yang Harus Diperhitungkan
- Komisi Broker: Bisa flat fee atau persentase. Kalau broker kenakan 0,1%, dari profit Rp100.000, bayar Rp100.
- Spread: Selisih harga jual dan beli—misal 2 pip untuk EUR/USD.
- Slippage: Perbedaan harga antara order dan eksekusi saat market cepat fluktuasi.
- Cara Mengestimasi
- Coba cek laporan trading demo untuk rata-rata spread dan slippage.
- Tambahkan biaya total ini ke target profit supaya profit bersih sesuai ekspektasi.
Langkah 5 – Uji Coba di Akun Demo
Sekarang saatnya praktik! Gak perlu pake akun real dulu, kamu bisa coba demo account dulu! Akun ini ibaratnya dummy sebelum masuk medan perang nyata. Nah di akun demo ini kamu bisa lakuin banyak hal kayak:
- Terapkan standar keuntungan dan rasio risiko-reward yang sudah kamu tentukan.
- Lacak semua transaksi: entry, exit, alasan memilih sinyal, dan kondisi pasar.
- Analisis hasil tiap minggu—apakah target profit tercapai? Kalau belum, apa sebabnya?
- Revisi strategi dan ulangi uji coba sampai konsisten profit di demo.
Contoh Menentukan Standar Keuntungan Ideal
|
Langkah |
Uraian Singkat |
Contoh (Modal Rp10 juta) |
|
1 |
Toleransi Risiko |
1–2% (Rp100.000–200.000) |
|
2 |
Risk-Reward Ratio |
1:2 (target Rp200.000 jika rugi Rp100.000) |
|
3 |
Timeframe Trading |
Swing: 3–5% per trade |
|
4 |
Biaya Transaksi & Slippage |
Komisi 0,1% + spread/slippage |
|
5 |
Uji di Akun Demo |
Praktik tanpa risiko nyata |
Tips Tambahan Biar Proses Belajar Trading Makin Oke
Yang terakhir! Ini juga penting buat kamu, coba deh kalo kamu ngerasa trading itu hal yang membingungkan, mungkin kamu belum menerapkan tips di bawah ini! Coba deh terapin tips ini:
- Jurnal Trading: Bukan sekadar catat untung-rugi, tapi juga kondisi psikologi kamu saat trade.
- Belajar dari Ahli: Ikuti webinar, baca buku, atau tonton video edukasi—jangan cuma mengandalkan trial-error.
- Psikologi Trading: Kendalikan rasa takut dan serakah—dua musuh utama trader pemula.
- Update Ilmu: Market terus berubah, pastikan Quickers ikut tren analisis terbaru, indikator baru, atau strategi baru.
Dengan menerapkan tips ini, yakin deh kalo semuanya bisa kamu tracking dengan gampang. Tapi inget ya kamu harus konsisten dan rapih dalam melakukan tips di atas! Biar trading kamu makin level up dan cuan terus!
Coba Trading Forex Bareng FOREXimf
Trading Forex Lebih Mudah!
Kalau semua langkah di atas sudah kamu pahami dan praktikkan di demo, sekarang saatnya naik level ke akun real. Oke Quickers, Kalau sudah siap beralih ke akun real, kamu bisa mulai trading forex dengan broker terpercaya, FOREXimf. Banyak fitur keren dan edukasi lengkap yang bakal bantu perjalanan trading kamu makin mulus.
Selamat mencoba, semoga profitnya konsisten dan trading journey-mu makin lancar! Good luck, Quickers!