Untuk menggunakan tools ini, Anda tidak perlu menjadi seorang matematikawan untuk dapat menghitung rasio Fibonacci ini di setiap transaksi trading.
Tentu saja Anda bisa langsung menggunakannya pada platform trading FOREXimf untuk memudahkan Anda dalam mengaplikasikan rasio Fibonacci ini secara instan dan tanpa perlu menggunakan rumus!
Dengan menggunakan Fibonacci, Anda bisa menentukan kisaran area yang berpotensi sebagai support dan resistance dengan cukup mudah.
Selain itu, Fibonacci Retracement sering dimanfaatkan dengan baik saat pasar sedang dalam keadaan trending, baik di posisi uptrend maupun downtrend. Namun alat bantu ini menjadi kurang efektif jika diterapkan ketika pasar sedang dalam kondisi sideways.
Untuk bisa menemukan level-level Retracement, Anda harus terlebih dahulu menemukan titik-titik tertinggi dan terendah yang signifikan.
Titik-titik tersebut kita sebut sebagai swing high dan swing low.
Pada pergerakan pasar di saat uptrend, yang perlu Anda lakukan adalah menarik Fibonacci Retracement dari swing low ke swing high di mana terlihat pada gambar dibawah ini.
Sebaliknya jika pergerakan harga saat itu berada di posisi downtrend, yang perlu anda lakukan adalah menarik Fibonacci retracement dari swing high ke swing low yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Ada enam (6) level Fibonacci Retracement yang perlu anda ketahui yaitu level:
- 0.0%
- 23.6%
- 38.2%
- 50%
- 61.8%
- 100%.
Beberapa level inilah yang dijadikan sebagai area acuan atau referensi oleh para trader dalam menentukan area support dan resistance.
Di antara beberapa level tersebut, level Fibonacci Retracement yang cukup populer adalah level 38.2%, 50%, dan 61.8%.
Di kisaran salah satu dari ketiga level tersebut, seringkali memunculkan sinyal buy atau sell dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi.
Ada fakta menarik di balik Level 50%. Level ini sebenarnya bukan berasal dari rasio Fibonacci, namun banyak trader sering memperhatikan level ini.
Mengapa demikian?
Karena pergerakan harga memiliki kecenderungan untuk melanjutkan ke suatu arah tertentu setelah melewatinya.
Jika harga tembus level 50% mengarah ke atas, maka reli harga kemungkinan akan sampai level 0.0%. Sebaliknya, jika harga berhasil menerobos level 50% ke arah bawah, maka kemerosotan harga kemungkinan akan berlanjut hingga level 100.0%.
Konsep dasar penggunaan Fibonacci retracement adalah mencari peluang buy ketika harga berada di kisaran support.
Sebaliknya, Anda bisa mencari peluang sell ketika harga berada di kisaran resistance yang diperoleh dari Fibonacci Retracement.
Strategi seperti ini mirip dengan bounce trading. Anda menunggu pullback hingga ke area referensi dan mencari apakah ada konfirmasi sinyal buy atau sell.
Bounce dalam trading forex adalah momen ketika harga memantul setelah mendekati batas support atau resistance.
Jika Anda masih pemula dan belum mempelajari sinyal buy maupun sell lebih dalam, Anda bisa menggunakan Fibonacci Retracement untuk membantu membaca pergerakan harga.
Ketika pergerakan harga tertahan di area referensi tersebut, maka Anda bisa mencoba untuk melakukan sell atau buy.
Coba praktikan cara ini di akun demo!
Lakukan percobaan dan latihan menggunakan Fibonacci Retracement di akun demo untuk mengenali area-area di mana Anda bisa melakukan transaksi buy atau sell.
Lalu, bagaimana cara mengaplikasikan strategi buy ataupun sell dengan menggunakan fibonacci? Mari kita lihat terlebih dahulu cara kerja Fibbonaci pada strategi buy berikut ini!