TIPS TRADING FOREX SAAT KONDISI MARKET SIDEWAYS

30 May 2019 in Blog - by Admin FOREXimf

Ketika sedang bersemangat trading forex, mungkin Anda sering menemui kenyataan bahwa pasar bergerak sideways, atau sebagian trader menyebutnya flat. Ada pula yang menyebutnya dengan istilah yang lebih kejam, yaitu pasar mati.

Banyak trader yang menghindari kondisi pasar sideways karena mereka sering mengalami loss pada kondisi seperti itu. Mungkin Anda sendiri juga pernah mengalaminya, ketika Anda dengan berat hati terpaksa kehilangan keuntungan yang sebelumnya telah terkumpul gara-gara ditelan oleh kerugian selama pasar bergerak sideways.

Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah Anda tetap melakukan transaksi padahal strategi trading forex yang Anda miliki sebenarnya hanya cocok saat pasar dalam kondisi trending.

Meskipun demikian, sebenarnya tidak semua kondisi sideways adalah jurang neraka bagi trader forex. Sebenarnya ada kok, beberapa kondisi sideways yang cukup layak untuk diperjuangkan.

Nah, untuk itu kali ini saya akan mencoba menjabarkan beberapa tips yang bisa Anda coba ketika menemui pasar yang sedang bergerak dalam kondisi sideways. Lalu, bagaimana tips trading forex saat market sideways?

1. Perhatikan kondisi pasar

Kondisi sideways bisa menjadi layak untuk di-trading-kan JIKA Anda bisa melihat harga bergerak memantul-mantul dalam RANGE tertentu. Dengan kata lain, harga bergerak naik dan turun (berosilasi) di antara dua garis horizontal yang bisa Anda gambar di chart. Dua garis horizontal itulah yang biasa kita kenal dengan garis support dan resistance.

Tetapi ingat, Anda harus bisa melihat jelas bahwa ada gelombang-gelombang yang terjadi di antara support dan resistance tersebut dan ada jarak yang cukup di antara tiap-tiap gelombang. Itulah kondisi yang layak trading. Kondisi ini berbeda dengan kondisi choppy, yang akan saya jelaskan nanti.

Kira-kira, kondisi sideways yang saya maksud bentuknya kurang lebih akan seperti gambar berikut ini:

Contoh Kondisi Market Sideways

Perhatikan bahwa dalam gambar di atas ada jarak yang terlihat jelas di antara support dan resistance, juga di antara tiap-tiap gelombang. Lalu bagaimana dengan kondisi choppy?

2. Hindari choppy market

Kondisi choppy adalah istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan kondisi pasar yang berkonsolidasi dalam range yang sempit. Anda tidak bisa melihat gelombang-gelombang yang terjadi dengan jelas.

Kondisi seperti ini tidak layak trading karena jarak antara titik balik yang terjadi tidak cukup lebar sehingga tidak memungkinkan untuk menerapkan risk-to-reward ratio yang baik.

Kondisi choppy lebih kurang bentuknya seperti gambar di bawah ini:

Kondisi Market Choppy

Perhatikan bahwa pada gambar di atas, price action yang berada dalam kotak bergerak sangat choppy dan bergerak dalam range yang sangat sempit. Perhatikan pula bahwa dua MA yang terpasang bergerak sangat rapat. Itulah tanda-tanda choppy market yang sebaiknya Anda jauhi.

Trading saat choppy market sebenarnya lebih dekat kepada gambling. Apalagi secara psikologis kondisi seperti ini sulit untuk dihadapi dan Anda akan mudah terjebak dengan mengira akan terjadi breakout, padahal tidak.

3. Gunakan metode bounce trading

Ketika Anda bisa mengenali kondisi sideways – di mana Anda bisa melihat jarak yang jelas antar masing-masing gelombang dan ada jarak yang cukup lebar antara support dan resistance – langkah selanjutnya adalah mencoba untuk mencari konfirmasi sinyal buy dan sell di antara support dan resistance tersebut. Salah satu teknik yang bisa Anda pilih adalah bounce trading, atau biasa juga disebut range-bound trading.

Konsep dasarnya adalah Anda menunggu hingga harga mencapai area support atau resistance, baru kemudian mencoba untuk mencari konfirmasi sinyal buy (jika harga berada dekat area support) atau sinyal sell (jika harga berada di dekat area resistance).

Tetapi jangan salah sangka, teknik range-bound ini terkadang juga diwarnai oleh kejadian penembusan support atau resistance, tetapi breakout yang terjadi tidak boleh merupakan valid breakout.

Valid Breakout dan False Breakout

Kalaupun terjadi beberapa kali breakout, maka yang terjadi haruslah false breakout. Dalam kondisi sideways biasanya terjadi setidaknya satu kali false break dan kerap pula kemudian diikuti oleh pergerakan signifikan ke arah sebaliknya. Dengan kata lain, pemanfaatan false break sering memperbesar potensi keuntungan dalam range-bound trading.

Ilustrasi dari penjelasan di atas kira-kira seperti gambar berikut ini:

False Break Range-Bound Trading

Para trader biasanya juga memanfaatkan sinyal dari oscillator seperti stochastic atau CCI untuk membantu memberikan sinyal buy atau sell ketika harga berada di area support atau resistance.

Tetapi perlu Anda ketahui bahwa penggunaan oscillator seperti itu bukanlah satu-satunya metode, karena cukup banyak trader yang melakukan blind entry, yaitu masuk posisi ketika harga sudah menyentuh support (buy) atau resistance (sell) tanpa mempergunakan indikator teknikal lain.

False Breakout Range-Bound Trading

4. Jangan trading saat choppy market

Jika pasar sedang bergerak choppy dan Anda tidak bisa melihat range trading yang jelas, maka pilihan yang terbaik biasanya adalah tidak melakukan trading. Yang perlu Anda lakukan adalah duduk manis dan mengamati pasar dan baru mencoba mencari peluang lagi jika Anda sudah bisa melihat ada range jelas yang terbentuk oleh pergerakan harga.

Jika Anda melihat sebuah pair bergerak choppy, maka pilihan terbaik adalah menghindar dari pair tersebut dan mencoba untuk mencari peluang di pair lain, sebab bisa jadi justru banyak peluang yang tercipta di pair lain. Jangan fanatik pada satu currency pair saja, karena itu sama saja dengan menyia-nyiakan potensi pasar yang memberikan akses ke banyak pair.

Semoga bermanfaat.

indikator-custom