Rahasia Tarik-Menarik Harga: Belajar Fibonacci Retracement & Pasangannya yang Bikin Profit!
Daftar Super Cepat Pakai QuickPro Apps-
Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

RAHASIA TARIK-MENARIK HARGA: BELAJAR FIBONACCI RETRACEMENT & PASANGANNYA YANG BIKIN PROFIAT!

27 October 2025 in Blog - Forex - by Admin

FOREXimf - Kalau kamu sering dengar istilah Fibonacci Retracement tapi masih bingung gimana cara pakainya, tenang Quickers, kamu nggak sendirian. Banyak trader pemula yang baru tahu kalau alat satu ini bisa bantu banget buat baca arah harga dan cari titik entry atau exit yang tepat. Jadi, di artikel ini kita bakal bahas tuntas tentang cara menggunakan Fibonacci Retracement, udah siap? 

Kenapa Trader Wajib Paham Fibonacci Retracement?

Sebelum masuk ke teknis, mending kita paham dulu logikanya. Fibonacci Retracement itu sebenernya alat bantu buat ngukur kemungkinan harga menarik mundur setelah terjadi pergerakan kuat, entah naik tajam atau turun cepat. Asalnya dari deret angka Fibonacci yang terkenal di matematika, tapi aplikasinya jauh lebih praktis di chart.

Deret Fibonacci bukan sekadar angka keren di buku. Polanya muncul di alam, seni, bahkan kebiasaan manusia. Di trading, deret itu dipetakan jadi level-level yang sering dipakai: 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 78.6%. Banyak trader menganggap level-level ini sebagai area potensial support atau resistance.

Supaya nggak teori doang, bayangin ini: harga naik dari 1.000 ke 1.200, lalu mulai koreksi. Kita tarik Fibonacci dari titik bawah (1.000) ke titik atas (1.200). Seketika muncul beberapa garis horizontal,  itu level retracement yang mungkin jadi tempat harga berhenti atau memantul. Biasanya, semakin besar pergerakan awal, semakin kuat kemungkinan pantulan di salah satu level tersebut.

Bagaimana Cara Menggunakan Fibonacci Retracement di MetaTrader 4?

Cara menggunakan Fibonacci di MT 4

Sekarang kita bahas langkah-langkah konkret biar kamu bisa langsung praktek. Oke Quickers, siap? Yuk, kita mulai belajar cara menggunakan Fibonacci Retracement di MetaTrader 4 (MT4). Langkah-langkahnya:

1. Buka Chart Pair yang Mau Dianalisis

Misal kamu mau analisis EUR/USD, buka aja chart-nya di MT4. Pastikan timeframe yang kamu pakai sesuai sama gaya trading kamu, misal H1 buat intraday atau H4 buat swing.

2. Tentukan Arah Tren

Sebelum narik garis Fibonacci, pastikan dulu tren-nya lagi naik (uptrend) atau turun (downtrend). Soalnya arah narik garis bakal berbeda tergantung trennya. Kalau tren naik, tarik dari bawah ke atas. Kalau tren turun, tarik dari atas ke bawah.

3. Gunakan Tool Fibonacci Retracement

Klik ikon Fibonacci Retracement di toolbar MT4. Tarik garisnya dari titik swing low ke swing high (kalau tren naik) atau sebaliknya. Pastikan titiknya jelas biar level-levelnya akurat.

4. Perhatikan Level-level Penting

Setelah garis muncul, kamu bakal lihat beberapa garis horizontal dengan persentase tertentu. Level 38.2%, 50%, dan 61.8% sering banget jadi titik pantulan harga. Biasanya harga bakal pullback sebentar di area itu sebelum lanjut searah tren utama.

5. Gabungkan dengan Sinyal Lain

Jangan cuma andalin Fibonacci aja. Quickers bisa tambahin konfirmasi pakai candlestick pattern, indikator momentum, atau trendline supaya sinyal entry makin kuat dan valid.

Selain itu, kamu juga bisa pakai Fibonacci Extension buat ngukur target take profit. Jadi, bukan cuma tau di mana masuk, tapi juga kapan keluar dengan bijak.

Apa Kombinasi Terbaik dengan Fibonacci Retracement?

Komibinasi terbaik Fibonacci

Nah, ini bagian yang paling ditunggu-tunggu. Soalnya banyak trader sukses yang nggak cuma pakai Fibonacci Retracement sendirian. Mereka biasanya ngombinasikannya dengan beberapa indikator biar hasilnya lebih meyakinkan. Berikut kombinasi yang terbukti efektif.

1. Fibonacci + Moving Average (MA)

Moving Average itu ibarat kompas buat lihat ke mana arah utama pasar bergerak. Nah, kalau garis MA ini ternyata ketemu sama level Fibonacci, bisa jadi sinyal penting banget. Misalnya, harga lagi turun dan nyentuh level 61.8%, pas banget juga bersinggungan sama MA200, nah, di situ biasanya harga berpeluang besar buat mantul. Banyak trader yang manfaatin momen kayak gini buat ambil posisi buy karena peluang pantulannya tinggi banget.

2. Fibonacci + RSI (Relative Strength Index)

RSI ini berfungsi buat ngukur seberapa “capek” pasar bergerak, udah kebanyakan beli (overbought) atau malah kebanyakan jual (oversold). Jadi, kalau harga lagi nyentuh level retracement Fibonacci dan RSI nunjukin kondisi ekstrem, misalnya udah di area oversold, artinya potensi harga buat berbalik arah makin kuat. Kombinasi dua indikator ini sering jadi favorit para swing trader karena bisa bantu nangkep momen reversal yang pas.

3. Fibonacci + Pola Candlestick

Pola candlestick tuh kayak bahasa tubuh pasar, kadang diam (Doji), kadang ngasih sinyal bangkit (Hammer), kadang juga ngasih tanda pembalikan arah kuat (Engulfing). Kalau misalnya harga lagi turun ke level 50% Fibonacci dan muncul pola Bullish Engulfing, itu bisa jadi tanda kuat kalau buyer mulai ngambil alih. Biasanya momen kayak gini dimanfaatin trader buat masuk posisi buy, karena sinyalnya udah dapet konfirmasi dari dua sisi: Fibonacci dan candlestick.

4. Fibonacci + Trendline

Nah, bagian ini menarik. Kalau garis tren yang kamu gambar ternyata ketemu sama level Fibonacci, itu bukan kebetulan. Area perpotongan ini sering banget jadi titik panas—tempat banyak trader pasang posisi, entah buat mantul atau justru nunggu breakout. Jadi, kalau kamu nemuin area kayak gini, tahan diri buat nggak terburu-buru. Amati dulu reaksinya, karena dari situ kamu bisa dapetin sinyal masuk yang jauh lebih akurat.

5. Fibonacci + Support & Resistance Manual

Buat kamu yang lebih suka analisis manual, metode ini cocok banget. Coba gambar sendiri area support dan resistance di chart, lalu bandingin sama level-level Fibonacci. Kalau ternyata dua area itu saling tumpang tindih, itu tandanya ada potensi besar harga bakal bereaksi kuat di sana. Biasanya pasar bakal memantul dulu sebelum lanjut, atau malah nge-break area tersebut. Intinya, kalau dua alat ini sepakat, peluang kamu buat dapet entry yang solid bakal jauh lebih besar.

Kesalahan Trader Pemula Saat Menggunakan Fibonacci Retracement

Kesalahan trader pemula menggunakan Fibonacci Retracement

Walau gampang dipakai, masih banyak trader yang salah langkah saat pakai Fibonacci Retracement. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan dan perlu Quickers hindari:

  • Salah Tarik Garis: Banyak yang asal narik tanpa identifikasi swing yang valid. Hasilnya, level yang muncul jadi nggak akurat.
  • Fokus ke Satu Level: Ingat, Fibonacci itu area, bukan titik pasti. Jadi, jangan terpaku sama satu level aja.
  • Masuk Tanpa Konfirmasi: Fibonacci itu alat bantu, bukan sinyal utama. Tetap butuh konfirmasi lain biar nggak kejebak sinyal palsu.
  • Gunakan di Sideways Market: Fibonacci lebih cocok di kondisi trending, bukan market datar. Di sideways, sinyalnya bakal sering menipu.

Quickers, kuncinya adalah latihan dan sabar. Jangan buru-buru ambil posisi cuma karena harga nyentuh garis Fibonacci.

Kapan Waktu Terbaik Gunakan Fibonacci Retracement?

Gunakan Fibonacci Retracement saat harga baru aja membentuk impulsive move besar, baik naik maupun turun. Di saat-saat kayak gini, retracement sering terjadi sebelum harga lanjut searah tren utama. Nah, di situlah kamu bisa manfaatin Fibonacci buat cari posisi entry yang ideal.

Contohnya, harga naik tajam lalu mulai koreksi pelan. Di sinilah Quickers bisa tarik garis Fibonacci buat nyari potensi titik pantulan. Kalau retracement-nya masih di bawah level 61.8%, peluang harga lanjut naik masih cukup besar.

Kalau kamu pakai Fibonacci di momen yang tepat, kamu bisa dapetin entry yang presisi, stop loss pendek, dan rasio risk-reward yang menarik. Dan ini penting banget kalau kamu pengen trading jangka panjang dengan hasil konsisten.

Kuasai Fibonacci, Kuasai Momentum

Fibonacci Retracement bukan sekadar alat gambar garis di chart, tapi alat untuk memahami perilaku pasar secara mendalam. Kalau dikuasai dengan benar, indikator ini bisa bantu Quickers membaca psikologi pasar dan menentukan momen terbaik buat masuk maupun keluar dari posisi.

Tapi ingat, nggak ada alat yang sempurna. Kuncinya tetap di latihan, disiplin, dan manajemen risiko yang baik. Semakin sering kamu praktek, makin tajam insting trading kamu.

Nah, kalau kamu pengen langsung praktek tapi belum siap trading pakai uang asli, cobain aja akun demo dari FOREXimf. Di sana kamu bisa latihan tarik Fibonacci, gabungin dengan indikator lain, dan ngerasain sensasi trading real tanpa risiko rugi.

Mulai perjalanan trading kamu sekarang, Quickers! Bangun kebiasaan analisis yang solid bareng FOREXimf dan pelan-pelan, kamu bakal ngerti kenapa banyak trader profesional nggak bisa lepas dari Fibonacci Retracement.