OPEN POSISI AGRESIF ATAU KONSERVATIF ? MANA YANG LEBIH MENGUNTUNGKAN

14 May 2024 in Blog - Forex - by Admin

FOREXimf.com - Trader tentu kamu tahu ada dua type trader ketika saat open posisi di market, trader konservatif dan tarder agresif.

Trader konservatif cenderung mengambil keputusan open posisi di market saat sinyal dari strategi yang digunakan benar benar valid memberikan peluang.

Sedangkan trader agresif melakukan open posisi ketika strategi yang digunakan masih belum valid tapi menduga akan valid kedepannya, sehingga trader agresif cenderung open posisi lebih dulu. 

Pertanyaan tentang apakah lebih baik untuk mengambil pendekatan agresif atau konservatif dalam Trading Forex seringkali menjadi topik hangat di kalangan para trader.

Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri, dan pemilihan tergantung pada gaya trading dan sudut pandang individual. Mari kita bahas lebih dalam untuk memahami mana yang lebih menguntungkan di antara keduanya.

Pendekatan Agresif: Langkah Cepat, Risiko Tinggi

Dalam trading FOREX Trader yang mengadopsi pendekatan agresif cenderung untuk masuk market dengan cepat begitu mereka melihat peluang.

Mereka tidak ragu-ragu untuk mengambil risiko yang tinggi dengan harapan meraih keuntungan yang besar dalam waktu singkat.

Pendekatan ini mengandalkan kecepatan dalam mengambil keputusan tanpa menunggu konfirmasi suatu peluang valid yang kuat.

Trader dengan pendekatan ini percaya bahwa dengan bertindak cepat, mereka dapat memanfaatkan peluang sebelum terlambat atau terlewat.

Contohnya jika seorang trader agresif menggunakan indikator Stochastic ketika harga memasuki area overbought atau oversold tanpa perlu menunggu valid cross akan langsung open posisi.

Bahkan jika ternyata kedepannya stochastic telah valid memberikan peluangnya trader agresif kembali melakukan open posisi.

Tujuannya adalah agar mendapatkan profit yang maksimal, bagaimana tidak dalam satu langkah trader agresif bisa memanfaatkan dua peluang sekaligus dalam satu waktu dalam trading forex.

Contohnya seperti pada gambar ini:

Pendekatan agresif 1

Terlihat jika kondisi seperti ini trader agresif akan langsung Open Posisi, meski stochastic belum valid memberikan peluang BUY nya.

Akan tetapi jika berhasil maka trader agresif akan mendapatkan profit lebih banyak, karena umumnya trader agresif akan kembali Open posisi jika signalnya valid. 

Pendekatan agresif 2

Setelah stochastic valid memberikan peluang BUY, trader agresif akan OP dengan lot yang lebih besar dari sebelumnya, itu karena bagi trader agresif ini sudah saatnya untuk melipat gandakan profit dalam satu signal.

Pendekatan agresif 3

Lihat gambar ini adalah ketika trader agresif memanfaatkan peluangnya dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Banyakan jika trader open posisi secara agresif pertama 1 LOT lalu jika valid Open posisi 2 atau 3 lot dan mendapatkan profit kenaikan 1000 PIPS di 1 Lot dan 800 PIPS di 2 LOT berikutnya, maka total profit yang didapatkan sebesar -+ $2600. 

Namun, keberanian dalam trading forex agresif ini juga membawa risiko besar.

Dengan kurangnya konfirmasi yang kuat, trader agresif rentan terhadap sinyal palsu dan keputusan impulsif yang dapat mengakibatkan kerugian besar.

Meskipun kadang-kadang trader agresif mungkin berhasil meraih keuntungan yang signifikan seperti yang dijelaskan sebelumnya, strategi ini memerlukan tingkat keterampilan dan pemahaman pasar yang tinggi.
Pendekatan agresif

Contohnya sama seperti gambar diatas ini ketika seorang trader agresif menggunakan indikator Stochastic ketika harga memasuki area overbought tanpa perlu menunggu valid cross akan langsung open posisi. 

Pendekatan agresif 5

Setelah stochastic valid memberikan peluang SELL, trader agresif akan OP dengan lot yang lebih besar dari sebelumnya.

Pendekatan agresif 6

Namun ternyata stochastic overbought membawa harga jauh lebih tinggi sehingga open posisi yang dilakukan menerima kerugian sehingga tidak relevan jika kembali OP averaging lagi, dan akhirnya trader agresif mendapatkan kerugian yang lebih besar.

Terlihat gambar di atas ini jika trader OP membuka OP 1 sd 2 LOT terbayang berapa besar loss yang diterima. 

Pendekatan Konservatif: Kesabaran, Keamanan

Di sisi lain, trader yang mengikuti pendekatan konservatif cenderung untuk bersikap lebih sabar dan menunggu konfirmasi yang kuat sebelum masuk pasar.

Mereka menghindari risiko yang tinggi dan lebih memilih untuk melindungi modal mereka dengan menunggu sampai kondisi pasar mendukung keputusan trading mereka.

Pendekatan ini mengutamakan kualitas sinyal daripada kuantitas.

Contohnya pada gambar ini:

Pendekatan agresif 7

Seorang trader konservatif akan menunggu terlebih dahulu stochastic untuk benar-benar valid memberikan signal SELL dan menunggu hingga stochastic peluang itu terjadi.

Pendekatan agresif 8

Nah, jika setelah valid trader konservatif akan langsung OP dengan lot yang sesuai dengan management resiko yang diterapkannya. Dengan harapan bahwa signal tersebut bisa sesuai dan memberikan potensi profit dalam trading forex.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Dan jika hasilnya sesuai maka akan memberikan potensi profit yang maximal. Seperti gambar di atas ini, trader konservatif memang mengutamakan peluang yang sudah pasti, meskipun dengan cara ini mereka jauh lebih sabar. 

Meskipun pendekatan ini cenderung lebih aman, trader konservatif mungkin melewatkan beberapa peluang trading yang lebih berisiko tetapi berpotensi menguntungkan. Trader konservatif sering kali menunggu konfirmasi yang kuat dari indikator dan sinyal teknikal sebelum membuka posisi, sehingga mereka dapat menghindari potensi sinyal palsu dan meminimalkan risiko kerugian.

Namun, pendekatan ini juga memiliki kekurangan. Dalam beberapa kasus, peluang trading yang baik dapat berlalu sebelum semua konfirmasi yang diinginkan tercapai.

Akibatnya, mereka mungkin kehilangan kesempatan untuk mengambil keuntungan dari pergerakan pasar yang cepat dan signifikan. Atau justru potensi yang ada hanya memberikan peluang profit yang kecil, dan justru tidak mencapai target yang diinginkan 

Selain itu, trader konservatif mungkin harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan sinyal yang cukup kuat sebelum membuka posisi, yang dapat mengurangi jumlah transaksi yang mereka lakukan dalam jangka waktu tertentu.

Ini berarti bahwa mereka mungkin tidak selalu aktif dalam market, terutama dalam periode volatilitas rendah di mana sinyal-sinyal yang mereka tunggu tidak muncul.

Meskipun demikian, mereka tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian untuk menjaga modal mereka dan menghindari kerugian besar. Pendekatan ini lebih berfokus pada kualitas daripada kuantitas transaksi, memastikan bahwa setiap transaksi yang mereka lakukan didukung oleh analisis yang kuat dan konfirmasi yang memadai.

Kesimpulan: Tidak Ada Jawaban yang Mutlak

Menentukan apakah pendekatan agresif atau konservatif lebih menguntungkan dalam trading forex tidaklah mudah karena setiap trader memiliki gaya trading dan toleransi risiko yang berbeda-beda.

Trader agresif mungkin menemukan peluang lebih cepat dan mendapatkan keuntungan lebih besar dalam waktu singkat, namun mereka juga menghadapi risiko yang lebih tinggi dan potensi kerugian yang lebih besar.

Di sisi lain, trader konservatif cenderung menunggu konfirmasi yang lebih kuat sebelum membuka posisi, mengurangi risiko kerugian besar tetapi juga mungkin melewatkan peluang trading yang menguntungkan.

Pendekatan ini lebih aman, namun mungkin menghasilkan jumlah transaksi yang lebih sedikit dan membutuhkan kesabaran lebih besar. Oleh karena itu, memahami kelebihan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan sangat penting untuk menentukan strategi yang paling sesuai dengan gaya trading dan tujuan pribadi Anda.

Yang terpenting adalah konsistensi, disiplin, dan manajemen risiko yang baik tetap menjadi kunci kesuksesan dalam trading, terlepas dari pendekatan yang dipilih. Seorang trader harus mengembangkan strategi yang sesuai dengan tujuan dan situasi pribadi mereka, serta terus belajar dan berkembang.

Mengambil waktu untuk menganalisis market, memperbarui pengetahuan tentang teknik trading, dan mengevaluasi hasil trading secara berkala akan membantu dalam meningkatkan kemampuan trading.

Selain itu, menggunakan alat bantu seperti jurnal trading untuk mencatat setiap transaksi dan refleksi pribadi dapat membantu dalam memahami pola kesuksesan dan kegagalan, sehingga memungkinkan untuk penyesuaian dan peningkatan strategi yang lebih baik di masa depan.

Dengan pendekatan yang bijaksana dan terus belajar, trader dapat menemukan keseimbangan yang tepat antara risiko dan imbalan, serta mencapai kesuksesan jangka panjang di pasar forex.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf