Dapatkan Signal Trading Gratis-
Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

JANGAN SALAH LANGKAH! INI TEKNIK TRADING FOREX PAKAI SIMPLE MOVING AVERAGE 

30 April 2024 in Blog - Forex - by Admin

FOREXimf.com - Halo, Sobat Trader! Siap-siap buat meresapi panduan santai tapi informatif tentang cara trading forex dan emas online. Dalam tulisan kali ini, kita akan ngobrolin cara-cara simpel untuk menguasai pasar yang selalu bergerak super duper dinamis ini. 

Kalian tidak perlu khawatir, karena saya jamin bahasa yang saya pakai akan tetap santai (atau setidaknya diusahakan santai) dan pastinya mudah dipahami. Jadi, persiapkan diri kamu untuk menyelami strategi trading yang efektif, manajemen risiko yang cerdas, dan trik-trik analisa yang bakal bikin trading kamu semakin menyenangkan.

Apa Sih Itu SMA Itu?

Oh, bukan. Bukan sekolah ya. 

Jadi, sebelum kita mulai, coba kita bahas dulu apa itu SMA (Simple Moving Average). Jadi, SMA ini adalah salah satu varian dari indikator Moving Average yang – kita sama-sama tahu – merupakan indikator yang sangat populer di dunia trading. Indikator ini biasanya dipakai para trader atau analis buat lihat arah tren pasar. Tidak kalah pentingnya dari itu: indikator ini dimanfaatkan untuk mencari sinyal trading.

Gimana Cara Baca Indikator SMA Ini?

Sebenarnya cara bacanya gampang, pake banget! 

Tapi saya sadar, mungkin tidak semua Sobat Trader yang membaca tulisan ini punya pengalaman yang sama. Mungkin ada di antara kalian yang memang baru banget terjun di dunia trading. Jadi, kita mulai dari dasar dulu ya. Kalian yang sudah agak paham soal indikator ini, sabar ya. Kita flashback sedikit. 

Jadi, untuk bisa ngecek arah trend market dengan indikator ini, sebenarnya kita tinggal lihat aja arah Gerakan SMA-nya. Kalau SMA-nya naik, berarti lagi tren naik (uptrend). Kalau turun, artinya lagi tren turun (downtrend). Tapi ingat, tren bisa kuat atau lemah, jadi kita juga perlu tahu gimana caranya supaya kita bisa mengenali tren yang kuat atau yang lemah.

Ini penting, karena nggak semua sinyal yang muncul dari teknik ini bisa dipakai lho! Teknik atau strategi trading yang memanfaatkan indikator SMA mutlak harus ngecek arah trend dulu. Karena kalau kita paksa pakai teknik ini saat market lagi nggak trending, biasanya boncos. Catat ya!

OK, langsung aja kita cek gimana caranya baca trend pakai indikator SMA ini. 

Cara Cek Tren Kuat Atau Tidak Kuat:

OK, kali ini kita akan metode analisis dengan 3 periode SMA:

- SMA 50

- SMA 100

- SMA 200

Sebuah trend kita anggap merupakan sebuah UPTREND YANG KUAT kalau :

  • Ketiga SMA HARUS bergerak naik dengan urutan: SMA 50 paling atas, SMA 100 di tengah, dan SMA 200 paling bawah.
  • Harga atau chart (candlestick) secara umum, atau mayoritas berada di atas SMA.
  • Ada jarak yang terlihat jelas antara ketiga SMA itu.

Up Trend

Sebaliknya, sebuah trend bisa kita anggap sebagai sebuah DOWNTREND YANG KUAT kalau:

  • Ketiga SMA bergerak turun dengan urutan: SMA 50 paling bawah, SMA 100 di tengah, dan SMA 200 paling atas.
  • Harga atau chart (candlestick) mayoritas berada di bawah SMA.
  • Juga ada jarak yang jelas antara ketiga SMA itu.

Down Trend

Nah, itu tadi adalah ciri-ciri trend yang kuat. Berarti kalau ada trend kuat, ada trend lemah juga dong?

Nah, berikut ini adalah ciri-ciri trend lemah menurut teknik SMA ini:

  • Ketiga SMA saling bersilangan dan jaraknya rapat.
  • Harga-harga (candlestick) nggak jelas berada di atas atau di bawah SMA. Bisa kita katakan random-lah. 
  • Ketiga SMA nggak bergerak searah, tidak sinkron.

OK, Lalu Strategi dan Trik Tradingnya Gimana?

Oke, sekarang kita akan bahas strategi dan contoh penerapannya.

Strategi BELI:

  1. SMA 50 harus memotong ke ATAS SMA 100 dan SMA 200. 
  2. Tunggu koreksi ke area SMA (50, 100, atau 200) lalu tunggu sinyal atau pola bullish dari pola candlestick.

Strategi Buy

Strategi JUAL:

  1. SMA 50 memotong ke BAWAH SMA 100 dan SMA 200.
  2. Tunggu koreksi ke area SMA (50, 100, atau 200) lalu tunggu sinyal atau pola bearish dari pola candlestick.

strategi sell

Pembatasan Risiko

Nah, biar trading kita gak terlalu berisiko, kita bisa pasang Stop Loss (SL). Dengan teknik ini, SL bisa kita tempatkan di area SMA tertinggi, yaitu SMA 100.

Kesimpulan

Jadi, strategi kombinasi 3 periode SMA ini bisa bantu kita mengidentifikasi tren dan sinyal trading. Tapi, jangan lupa untuk tetap batasi risiko dengan SL. Dengan menggabungkan teknik ini dengan manajemen risiko yang tepat, kamu bisa maksimalkan potensi trading kamu. Jadi, selamat trading dan semoga cuan terus mengalir!

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf