Analisa emas - Seperti yang sudah diperkirakan banyak pelaku pasar, the Fed akhirnya kembali menaikkan suku bunganya sebesar 25 bps. Namun ada hal yang anomali dimana meski suku bunga the Fed naik namun harga emas malah melonjak, ada apakah ini?
Hal ini karena pelaku pasar merasa kebijakan moneter yang diterapkan oleh AS dalam hal ini the Fed masih akan ketat kedepannya, otomatis dengan tingginya suku bunga saat ini orang-orang akan mengurangi kegiatan belanja seperti pembelian asset atau pengembangan bisnis khususnya sektor kredit dan ini juga membuat obligasi akan lebih menarik.
Selain itu dari press release yang dikeluarkan the Fed, mengatakan bahwa target inflasi mereka sebesar 2%. Dan dalam pidatonya Powell juga menegaskan bahwa the Fed tidak mengesampingkan kenaikkan bunga secara berturut turut yang artinya ada kemungkinan kenaikkan selanjutnya yang menurut banyak pengamat di bulan September tahun ini.
Dengan ketatnya kebijakan moneter yang diambil oleh the Fed berarti kegiatan ekonomi AS tidak akan berputar secara optimal dan bukan tidak mungkin kekuatiran resesi yang sempat digaungkan di awal-awal tahun terkait agresifnya the Fed bisa kembali membebani pasar.
Selain faktor dari kebijakan the Fed, naiknya harga emas juga ditopang oleh sentiment akan adanya mata uang berbasis emas yang dipelopori oleh Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan yang dikenal dengan BRICS.
Kementrian luar negeri Rusia mengkonfirmasi bahwa BRICS akan mengadakan pertemuan di bulan Agustus untuk membahas mata uang berbasis emas ini lebih lanjut.
Dan juga berdasarkan data CME Group, Open Interest Emas telah melonjak 2 kali lipat dari 5000 transaksi menjadi 10000 transaksi di harga $2000. Ini artinya apa? Artinya banyak institusi-institusi besar yang berekspektasi harga EMAS BISA sampai $2000.
Jadi jangan sampai terlewat momen yang tidak selalu terjadi setiap hari ini, manfaatkan momen ini dikonversi menjadi cuan. Dapatkan analisa forex, emas dan komoditi lainnya bersama FOREXimf.
Source:
