FOREXimf.com - Di tengah kondisi pasar keuangan yang begitu chaos akhir-akhir ini, ada salah satu instrumen keuangan yang sangat dominan untuk di transaksikan. Aset yang dimaksud yaitu Emas. Gak main-main, selain dari volume transaksi yang jumbo, dari sisi kenaikan nilainya, harga emas sepanjang 2025 saja sudah berasa "gak make sense". Jadi analisa emas saat ini bener-bener krusial dan harus diperhatikan lebih mendalam.
Kenapa? di satu sisi emas saat ini jadi primadona dengan statusnya sebagai aset lindung nilai anti inflasi atau bahasa kerennya "safe haven". Yang notabenenya yang penting value kita aman dengan punya emas atau setidaknya bisa ngalahin inflasi. Tapi kali ini emas sekaligus bisa terus mencapai rekor harga tertinggi sepanjang masa dengan kenaikan lebih dari 50% di tahun ini saja! Iya gak salah denger, sekelas aset yang aman banget bisa naik 50%! bahkan 2025 ini saja belum sampai ke akhir tahun loh, WOW..

Pertanyaannya selanjutnya, gimana cara kita sebagai salah satu pelaku pasar bisa memanfaatkan peluang besar dari kenaikan harga emas yang fenomenal. Salah satu jawabannya ada di trading emas. Logikanya, kalau kita tau suatu aset akan naik karena berbagai faktor, tinggal ikutin trennya aja kan. Tapi tentu gak sesederhana itu. Perlu analisa yang matang, sampai kita bisa tahu letak entry yang pas dimana dan exit di harga berapa. Di artikel kali ini kita akan coba analisa emas dari berbagai sisi, tentunya biar bisa ikutan kecipratan dapet cuannya dari trading emas.
Alasan Kenapa Emas Bisa Terus Naik Akhir-akhir ini
Sebelum kita langsung terjun trading emas, perlu dipahami dulu alasan dibalik kenaikan harga emas yang liar akhir-akhir ini. Tentunya kita akan bahas dari sisi fundamental atau berita-berita terupdate, sentimen pasar di tahun ini, dan juga dari sisi teknikal analisisnya.
- Faktor Ketidakpastian Geopolitik
Di sekitar kuartal pertama tahun ini hingga sekarang, konflik dan drama geopolitik antar negara menjadi salah satu faktor pendukung kenaikan harga emas. Rusia-Ukraina, Israel-Palestina beserta negara tetangga pendukun palestine menjadi topik hangat di tahun ini. Intinya, ketika ada kondisi yang tidak pasti, seperti perang antar negara, orang-orang tentu ingin amankan asetnya. Sehingga permintaan emas melonjak, tidak hanya dari retail, melainkan dari institusi atau pelaku pasar besar seperti Bank Sentral yang terus menambah pasokan emas hingga terus terkerek naik.
Bahkan akhir-akhir ini, walaupun Kabinet Israel setuju gencatan senjata fase pertama, namun beberapa serangan masih sempat terjadi. Hal ini tentu bisa membuat harga emas lebih volatile. Tentunya bisa jadi ladang cuan untuk seorang trader dengan memaksimalkan peluang dari kenaikan atau penurunan harga emas.

- Pelemahan Dolar, Kebijakan Suku Bunga The Fed dan Shutdown Pemerintah AS
Salah satu yang membuat harga emas terus naik adalah pelemahan Dolar AS saat ini. Normalnya jika mata uang Dolar melemah maka investor bisa secara tidak langsung membeli emas lebih banyak. Pelemahan Dolar ini terjadi karena sikon perekonomian AS yang cenderung melemah. Bisa dilihat dari pasar tenaga kerja AS yang akhir-akhir ini terus turun.
Jika dilihat dari penyebab turunnya pasar tenaga kerja, salah satunya karena tingkat suku bunga The Fed yang "di biarkan" tinggi terlalu lama. Al hasil, ketika tingkat suku bunga acuannya tinggi, maka pelaku usaha enggan untuk meminjam modal dari bank karena akan dikenai bunga yang tinggi untuk mengembangkan usahanya. Bahkan cenderung lebih konservatif di kondisi saat ini. Dan yang paling jelas yang bisa dilakukan dari sektor usaha di kondisi ketidakpastian seperti ini adalah efisiensi, seperti perampingan SDM yang berdampak pada pasar tenaga kerja yang lemah.
Berbicara mengenai kebijakan Suku Bunga The Fed, memang pada akhirnya The Fed pangkas suku bunga pertama kalinya di bulan September tahun ini. Itu pun setelah di pertahankan tidak berubah cukup lama sejak bulan Desember 2024. Nah, karena sentimen pemangkasan suku bunga itulah membuat pelemahan dolar. Karena di tahun ini, masih ada dua kali pertemuan kebijakan The Fed (FOMC Meeting). Perkiraanya dari dua kali pertemuan tersebut, The Fed akan kembali pangkas suku bunga acuannya. Sehingga dolar makin melemah dan masih bisa dorong harga emas naik hingga menjelang akhir tahun ini.
Apalagi ditambah juga dengan pemerintah AS yang shutdown, banyak data ekonomi penting terkena dampaknya seperti NFP dan data inflasi AS yang seharusnya bisa dijadikan patokan untuk melihat arah perekonomian AS ke depan. Nyatanya shutdown saat ini sudah masuk ke minggu kedua, semakin lama shutdown maka AS harus menanggung kerugian milliaran Dollar per minggunya. Tentu akan berdampak secara langsung ke ekonomi AS dan mata uangnya yaitu Dolar yang jadi mata uang utama saat ini.
- Independensi The Fed dan Kebijakan Tarif Trump
Salah satu drama dengan episode berjilid di tahun ini adalah Trump yang ingin memecat salah satu gubernur The Fed yaitu, Lisa Cook. Walaupun Trump belum berhasil memecat Cook, namun pasar melihat hal ini sebagai kekhawatiran independensi Bank Sentral AS. Jika Trump mengisi orang di The Fed dengan "orang yang bisa disetir", maka power Trump untuk mengubah kebijakan "seenaknya" bisa sangat mudah. Tentu hal ini bisa jadi ketakutan terlalu berlebihannya power Trump, dan membuat dolar melemah dan emas menguat.

Selain itu, kebijakan sejak pertama kali Trump menjabat sebagai Presiden AS pun cenderung berasa roller coaster, menambah ketidakpastian pasar. Dan yang terupdate di bulan Oktober sekarang ini, yaitu mengenai kenaikan tarif Trump untuk semua produk dari China mulai per 1 November 2025. Di sisi lain, memang akan berdampak positif untuk Dolar. Tapi jika ketidakpastian berlanjut, walaupun USD pulih tapi emas beriringan bisa terus menguat juga.
Trading Forex Lebih Mudah!
Analisa Emas Jika Dilihat Dari Faktor Teknikal
Secara teknikal dengan time frame daily, Emas masih menunjukkan penguatan saat ini. Walaupun ada beberapa pergerakan koreksi, tapi koreksi tersebut masih terbatas di atas harga $4000 dan cenderung dalam waktu pendek saja. Apalagi dengan faktor-faktor fundamental yang dijelaskan diatas, masih ada waktu hingga menjelang akhir tahun untuk maksimalkan peluang kenaikan harga emas dengan cara trading mengikuti trennya. Berikut chartnya :

Harga $4000 bisa menjadi area support kuat, dengan target ke level psikologis selanjutnya di $4100. Bahkan secara teknikal target harga bisa mencapai ke $4500 di tahun ini.
Kesimpulan, Trading Emas Jadi Potensi Besar di Kondisi Pasar Saat Ini!
Dari penjelasan sebelumnya, intinya emas sangat menarik untuk kita "trading-kan". Perlu diingat sejak di awal tahun ini, salah satu Bank Terbesar yaitu Goldman Sachs memperkirakan harga emas mencapai ke $3700 di akhir tahun 2025. Bahkan sekarang sudah jauh melampaui target, dan masih ada waktu hingga akhir tahun. Goldman Sachs juga menambahkan emas bisa mencapai ke $4500 hingga $5000 di kondisi yang "Chaos" dari banyak faktor di atas. So peluang untuk trading emas masih kebuka lebar, jangan jadi penonton doang ya Quickers!
