Adanya kecemasan mengenai situasi politik di Yunani akan semakin meningkatkan spekulasi pelonggaran moneter pada awal tahun depan oleh European Central Bank ( ECB ). Dua kubu yang saling berseteru antara kabinet pro-bailout milik Perdana Menteri Antonis Samaras dan partai sayap kiri radikal yang ingin keluar dari bailout, memaksa pemerintah Yunani memajukan pemilu ke pekan depan dan menunggu keputusan 12 pejabat independen untuk menentukan pilihannya. Keputusan tersebut telah memicu penurunan di saham - saham Yunani dan sejumlah investor berserta pelaku pasar telah menunggu kesempatan untuk mengambil posisi short terhadap euro. Saat ini euro masih diperdagangkan di kisaran $1.2371 terhadap dollar AS.
"Situasi di Yunani kembali menghantui euro," ucap Niels Christensen, strategis mata uang pada Nordea. Christensen mengambahkan bahwa greenback masih diminati. "Dan juga, untuk euro, jika terlalu banyak bank yang mengantri untuk pinjaman murah dikucurkan oleh ECB besok, maka tekanan pada bank sentral untuk melonggarkan kebijakan akan semakin besar dan hal tersebut tidak baik untuk euro," tambahnya.