Berita Forex - Yen terpantau mengalami penguatan pada perdagangan Kamis pagi setelah hasil yang mengecewakan dari survei - survei manufaktur di seluruh dunia, sementara euro terlihat defensif menjelang perilisan kebijakan oleh Bank Sentral Eropa.
Euro merosot ke level terendah tiga minggu terhadap yen di 137.39, lalu dollar AS terkoreksi ke kisaran 109.08 setelah sempat menyentuh puncak enam tahun tertinggi di 110.09 terhadap yen.
Investor kembali memburu mata uang Jepang setelah survei - survei yang menunjukkan aktivitas pabrik di Jerman mengalami penyusutan untuk pertama kalinya dalam 15 bulan, lalu sektor manufaktur China yang tidak tumbuh, dan manufaktur Amerika Serikat yang melambat lebih dari yang diperkirakan.
Sementara ECB diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunganya, dan akan menyajikan rincian rencana pembelian aset yang diharapkan akan membantu menghidupkan kembali kelesuan yang ada pada ekonomi zona euro dalam memerangi deflasi.
"Intinya untuk euro adalah bahwa Presiden ECB Mario Draghi perlu meyakinkan investor bahwa tindakan ECB akan cukup besar untuk meningkatkan ekspektasi inflasi," menurut analis di BNP Paribas menulis dalam sebuah catatan kepada klien.
Investor juga saat ini sedang mewaspadai laporan US payrolls pada hari Jumat dan kerusuhan yang sedang berlangsung di Hong Kong.
Sumber: Reuters.com
