- Dolar kembali berhasil mencetak level tertinggi 20 tahun terhadap yen kemarin (20/4/2022). Dolar mendapat tenaga dari desakan beberapa petinggi Federal Reserve.
- USDJPY kemarin berhasil mencapai area 129.387 kemarin, level tertinggi baru sejak April 2002.
- Perbedaan kebijakan antara dua bank sentral tersebut menyebabkan banyak analis mengatakan bahwa pelemahan yen yang sangat cepat ini.
Dolar kembali berhasil mencetak level tertinggi 20 tahun terhadap yen kemarin (20/4/2022). Dolar mendapat tenaga dari desakan beberapa petinggi Federal Reserve (Fed) untuk kembali menaikkan suku bunga, sementara Bank of Japan (BOJ) masih mempertahankan kebijakan suku bunga ultra-rendah.
USDJPY kemarin berhasil mencapai area 129.387 kemarin, level tertinggi baru sejak April 2002. USDJP ditutup di area 127.862 pada perdagangan kemarin. Saat ini hari Kamis 21 April 2022 pukul 09.06 WIB USDJPY terpantau bergerak di area 128.397.
Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, yang selama ini berada di barisah pejabat Federal Open Market Committee (FOMC) yang bersikap dovish, pada hari Selasa (19/4/2022) justru mengatakan bahwa jika gangguan rantai pasokan global berkelanjutan, FOMC perlu mengambil langkah yang lebih agresif untuk menurunkan inflasi.
Sebelumnya, Presiden Federal Reserve Chicago, Charles Evans, yang bersikap abstain pada voting FOMC sepanjang tahun ini, juga mengatakan bahwa ia “nyaman” jika Fed akan menaikkan suku bunga di tahun ini sebesar 50 basis point.
Kontras dengan sikap Fed, BOJ menawarkan pembelian obligasi pemerintah Jepang dalam jumlah yang tidak terbatas untuk mengendalikan kenaikan obligasi 10-tahun Jepang, yang melampaui batas toleransi 0,25%.
Perbedaan kebijakan antara dua bank sentral tersebut menyebabkan banyak analis mengatakan bahwa pelemahan yen yang sangat cepat ini “tidak bisa dibenarkan”, meskipun jika hal tersebut meningkatkan risiko akan adanya intervensi.
Perdana Menteri Jepang, Shunichi Suzuki, memberikan peringatan yang paling eksplisit dengan mengatakan bahwa dampak kerusakan ekonomi akibat pelemahan mata uang (yen) saat ini lebih besar daripada manfaatnya.
Indeks dolar sendiri sempat menyentuh area 101.03 di hari Selasa, level yang belum pernah terlihat sejak Maret 2020.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
