Sebagian besar saham Asia turun karena yen menguat pada hari keempat terhadap dolar dan harga komoditas merosot.
Sekitar dua saham turun untuk setiap yang naik pada Index MSCI Asia Pacific, yang naik 0,1 persen menjadi 137,98 di Tokyo. Yen menguat 0,1 persen menjadi 117,76 per dolar, membawa keuntungan sejak 9 Januari sekitar 1,6 persen. Tembaga merosot ke level terendah sejak 2009, harga minyak Brent turun 1,8 persen menjadi $ 46,59 per barel semalam.
Harga West Texas Intermediate, yang merupakan patokan harga minyak AS, bergerak lebih rendah sebanyak 0,4 persen di $ 45,89 per barel kemarin, setelah mencapai harga terendah $ 44,20 per barel pada sesi terakhir dengan memperpanjang jatuhnya harga tahun lalu di tengah kekhawatiran atas pasokan. Minyak WTI naik 0,5 persen pada hari ini, menuju kenaikan pertama dalam empat hari.
Kontrak indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 persen hari ini. Saham AS bergerak mengayun kemarin ketika rilis laporan pendapatan perusahaan akan dimulai. Banyak analis memotong perkiraan laba perusahaan pada indeks karena jatuhnya harga minyak. Index S & P 500 turun 0,3 persen setelah naik sebanyak 1,4 persen. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange, yang melacak perkiraan saham AS, naik 4,9 persen.
ASakan melaporkan penjualan ritel pada hari ini, sementara update ekonomi pada output industri Eropa akan dilakukan di tengah prospek pembuat kebijakan yang akan meningkatkan stimulus. India melaporkan harga grosir.
Indeks Topix Jepang turun 0,3 persen. Index Australia S & P / ASX 200 jatuh 0,3 persen, pada hari ketiga dengan bergerak menurun. Index NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 persen, dengan bersiap untuk mencetak rekor baru.