- Harga minyak stabil ditengah rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi
- Dua pejabat Federal Reserve AS mengatakan suku bunga perlu naik secara bertahap ke 5,0-5,25%
- Data inflasi yang akan dirilis bisa membantu the Fed memutuskan apakah dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga
Harga minyak stabil karena pasar menunggu rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga guna mengukur dampak terhadap ekonomi dan permintaan bahan bakar.
Brent berjangka untuk bulan Maret naik 26 sen, atau 0,3%, menjadi $79,91 per barel. Minyak mentah antara West Texas Intermediate AS naik 37 sen, atau 0,5%, menjadi $75.
Dua pejabat Federal Reserve AS mengatakan bahwa mereka mengharapkan suku bunga perlu naik secara bertahap ke 5,0-5,25% untuk mengendalikan tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Pembuat kebijakan Fed mengatakan data inflasi baru yang keluar pada hari Kamis akan membantu mereka memutuskan apakah mereka dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang
Data hari Kamis "dapat dengan mudah mengklarifikasi arah pasar keuangan dan minyak untuk beberapa minggu mendatang", kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.
Dia mengatakan dolar akan jatuh jika inflasi datang di bawah ekspektasi atau di bawah hasil bulan November, tambah Varga.
US Dolar yang lebih lemah dapat meningkatkan permintaan minyak, karena komoditas berdenominasi dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Baik WTI dan Brent naik 1% pada hari Senin, setelah China, importir minyak terbesar dunia dan konsumen terbesar kedua, membuka perbatasannya selama akhir pekan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
China juga mengeluarkan kuota impor minyak mentah gelombang kedua 2023, meningkatkan total untuk tahun ini sebesar 20% dari tahun lalu
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda