- Indeks dolar menyentuh level tertingginya sejak tahun 2002 kemarin (Kamis, 28 April 2022). Dolar menguat ke level tertinggi dua dekade terhadap yen.
- Spekulasi yang berkembang adalah BOJ kemungkinan akan sedikit menahan diri sementara inflasi meningkat dan bank-bank sentral lain mengetatkan suku bunga.
Indeks dolar menyentuh level tertingginya sejak tahun 2002 kemarin (Kamis, 28 April 2022). Dolar menguat ke level tertinggi dua dekade terhadap yen setelah Bank of Japan (BOJ) justru menawarkan pembelian obligasi dalam jumlah tak terbatas yang memperberat beban yen mengingat BOJ masih menerapkan kebijakan suku bunga super rendah.
USD menguat 2,16% terhadap yen mencapai 131.2, level yang belum pernah terlihat sejak 2002.
Spekulasi yang berkembang adalah BOJ kemungkinan akan sedikit menahan diri sementara inflasi meningkat dan bank-bank sentral lain mengetatkan suku bunga.
Sikap yang super dovish ini membuat jurang kebijakan antara BOJ dan Federal Reserve (Fed) semakin dalam, di mana Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 150 basis point di tahun ini melalui tiga kali rapat, yaitu Mei, Juni dan Juli, hingga diperkirakan di akhir tahun 2022 suku bunga Fed kemungkinan akan mencapai kisaran 3 persen. Perkiraan kenaikan suku bunga Fed secara agresif ini memicu aliran dana ke USD yang menyebabkan penguatan USD secara signifikan.
Meskipun level 130 mungkin menjadi resistance psikologis USDJPY, tetapi Sebagian analis memperkirakan bisa saja level tersebut tertembus dan USDJPY bisa saja mengincar area 135, yang merupakan level tertinggi 2002.
Euro juga tergelincir ke area 1.05. Mata uang tunggal Eropa tersebut saat ini terdesak hingga mendekati level support tahun 2017 di kisaran 1.0344. Penembusan ke bawah level tersebut kemungkinan akan terus menekan euro ke level yang tidak pernah terlihat sejak 2002 dan bisa saja terjun ke bawah level paritas (1.0000).
Pelemahan euro ini menambah masalah ekonomi bagi Eropa yang sudah dipusingkan oleh kenaikan harga bahan bakar yang diakibatkan oleh penguatan USD dan pemutusan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria oleh Rusia.
Kondisi ini bisa jadi akan membuat European Central Bank (ECB) berpikir untuk ikut menaikkan suku bunga secara agresif, mengikuti langkah Fed. Survei pasar memperlihatkan suku bunga ECB kemungkinan akan mencapai 0.5% saat Natal 2022.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
