- Harga minyak rebound dari penurunan 8% minggu lalu di tengah kekhawatiran pasokan
- Kekhawatiran pertumbuhan yang lebih lambat dapat membatasi penggunaan bahan bakar.
- Pemulihan China setelah pelonggaran pembatasan menjadi pendorong harga minyak
Harga minyak naik dari penurunan 8% minggu lalu karena kekhawatiran pasokan, tetapi masih diperdagangkan mendekati level terendah tiga minggu.
Didorong oleh kekhawatiran bahwa pertumbuhan yang lebih lambat di ekonomi utama dapat membatasi penggunaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent naik 37 sen, atau 0,5, menjadi $80,31 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 13 sen atau 0,2% menjadi $73,52.
Sementara kekhawatiran resesi mendominasi pasar minggu lalu, prospek pemulihan China setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 tetap menjadi pendorong harga minyak.
Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini berasal dari China, kata Fatih Birol pada hari Minggu, menambahkan bahwa permintaan bahan bakar jet melonjak.
Jumat lalu, WTI dan Brent turun 3% setelah data pekerjaan AS yang kuat meningkatkan kekhawatiran Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga, yang pada gilirannya mendorong dolar.
Suku bunga yang lebih tinggi membatasi kenaikan harga karena cenderung membatasi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan permintaan bahan bakar, kata para analis.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
