Euro tergelincir lebih dari setengah persen terhadap US dolar di awal minggu pada hari Senin didominasi oleh turunnya stimulus ekonomi baru di China dan kekhawatiran atas Yunani.
Kinerja terburuk dolar dalam sebulan pekan lalu telah memberikan banyak sinyal keraguan pada kemampuannya untuk memperpanjang rally selama setahun terhadap mata uang utama lainnya.
Tapi dengan melihat program QE yang dikeluarkan oleh oleh Bank Sentral Eropa, serta risiko Yunani membuat mata uang tunggal eropa dalam beberapa bulan masih terlihat untuk melemah. Pertemuan IMF pada akhir pekan tidak melakukan apa pun untuk meredakan ketakutan dan euro melemah 0,6 persen menjadi $ 1,0740 pada perdagangan pagi di Eropa.
Sementara Dolar Australia dan Selandia Baru keduanya kembali melemah setelah sempat menguat setelah langkah China selama akhir pekan untuk meningkatkan daya pinjaman bank di pasar terbesar di Asia.
Bank Rakyat China (PBOC) pada hari Minggu memotong jumlah uang yang bank harus pegang sebagai cadangan (RRR) dalam upaya terbaru untuk membantu memacu pinjaman bank dan memerangi perlambatan pertumbuhan.