Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

EURO MELONJAK PASCA KOMENTAR DRAGHI

27 June 2017 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Euro terpantau mengalami penguatan ke level tertinggi hari ini pada perdagangan di hari Selasa setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan ada tanda-tanda yang jelas tentang pemulihan yang sedang berlangsung di zona euro.

EUR / USD naik 0.53% diperdagangkan pada 1.1239, level tertinggi sejak 14 Juni.

Draghi mengatakan ECB melihat pertumbuhan yang berada di atas tren dan didistribusikan dengan baik ke seluruh wilayah euro, namun menegaskan bahwa "tingkat yang cukup besar" dari stimulus masih diperlukan di zona euro, dan ECB harus "berhati-hati".

"Seiring dengan kenaikan ekonomi, kita perlu bertahap saat menyesuaikan parameter kebijakan kita, untuk memastikan bahwa stimulus kita menyertai pemulihan di tengah ketidakpastian yang masih berlangsung," katanya.

Komentar tersebut muncul saat pidato utama di forum perbankan sentral ECB di Portugal. Draghi mengatakan bahwa kebijakan ECB telah efektif dalam membangun kembali inflasi, faktor - faktor yang menghambat inflasi sekarang ini hanya bersifat sementara.

Euro juga menguat terhadap yen dan pound mengikuti ucapan Draghi, dengan EUR / GBP menguat 0.4% menjadi 0.8824 dan EUR / JPY naik 0.26% menjadi 125.39.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang perdagangan enam mata uang utama, turun 0.4% pada posisi 96.72, tertekan melemah oleh euro yang lebih kuat.

Sementara itu, investor menunggu komentar Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen. Pelaku pasar melihat apakah Yellen akan mempertahankan pandangan positif terhadap ekonomi AS meskipun ada beberapa laporan ekonomi lemah baru-baru ini, yang akan mendukung proyeksi the Fed untuk satu kenaikan suku bunga lagi tahun ini dan tiga kenaikan suku bunga di tahun depan.

Kelemahan baru-baru ini dalam data ekonomi telah menimbulkan pertanyaan mengenai rencana Fed untuk memperketat kebijakan moneter, dengan investor sekarang memperkirakan bahwa laju pengetatannya bisa jauh lebih lambat daripada yang diharapkan oleh pembuat kebijakan.