- Dolar melemah karena kekhawatiran ekonomi AS bisa memasuki resesi.
- Kepala Fed mengatakan suku bunga yang tinggi meskipun menyakitkan tetapi itu diperlukan untuk mengendalikan inflasi.
Dolar melemah kemarin karena kekhawatiran bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) bisa memasuki resesi setelah kepala Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, semalam mengatakan bahwa suku bunga yang tinggi bisa menyakitkan, tetapi itu harus dilakukan untuk memperlambat inflasi.
Dalam dengar pendapat di depan Komite Perbankan Senat AS, Powell mengatakan bahwa Fed tidak sedang mencoba untuk merekayasa resesi untuk menghambat inflasi melainkan berkomitmen penuh untuk mengendalikan harga, bahkan jika langkah itu berisiko menurunkan ekonomi.
“Suku bunga yang tinggi itu menyakitkan, tetapi itulah alat yang kita miliki untuk menurunkan inflasi,” kata Powell.
Pasar khawatir bahwa langkah agresif bank-bank sentral dalam menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi akan menyebabkan pelambatan atau bahkan resesi ekonomi. Menurut Marc Chandler, kepala analis Bannockburn Global, pasar risau melihat bank-bank sentral beramai-ramai menaikkan suku bunga lebih agresif daripada yang diperkirakan dalam satu-dua bulan lalu, sementara di saat yang sama mereka khawatir pelambatan ekonomi akan terjadi.
Indeks dolar melemah 0,31%, sementara euro menguat 0,47%. Yen juga menguat 0,36% sementara sterling melemah 0,04%.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda