Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan di akhir minggu ini terpantau merangkak naik setelah data dari AS yang dirilis hasilnya diluar perkiraan analis yang membantu membantu menghidupkan kembali beberapa risk appetiteyang sempathilang setelah serangan udara terhadap gerilyawan Houthi di Yaman, sementara US dolar terpantau rebound.
Operasi militer Saudi terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran tidak mempengaruhi fasilitas minyak produsen Teluk utama. Tapi takut konflik bisa menyebar dan mengganggu pengiriman dari Timur Tengah kembali mengangkat harga minyak yang sempat merosot ke posisi terendah enam tahun awal bulan ini.
Indeks Nikkei terpantau flat setelah melemah 1.4% pada perdagangan hari sebelumnya meskipun untuk bursa saham di Korea Selatan dan Australia mengalami kenaikkan. Sementara indeks MSCI Asia Pasifik yang mengukur rata rata pergerakan bursa di Asia di luar Jepang mengalami kenaikkan tipis 0.1% setelah melemah 1% pada hari kemarin.
Bursa saham merosot di seluruh dunia setelah Arab Saudi dan sekutu melakukan serangan udara di Yaman, Kamis. Jerman DAX .GDAXI, yang mencapai rekor tertinggi awal pekan lalu, turun 1 persen semalam. Wall Street juga ditutup melemah pada hari Kamis kemarin, namun indeks utama kembali menguat tipis setelah sebelumnya melemah berkat data jobless claim yang kuat.