Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

BURSA ASIA KURANG BERTENAGA JELANG KEPUTUSAN BOJ

30 October 2015 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni
Bursa saham Asia terlihat kurang bertenaga pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (30/10). Para trader terlihat berada dalam posisi menunggu keputusan kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) yang akan diumumkan hari ini. Indeks saham utama Wall Street ditutup melemah tadi malam. Nasdaq Composite memimpin pelemahan dengan penurunan sebesar 0,4 persen sementara Dow Jones Industrial Average melemah 0,1 persen. Nikkei Sideway Indeks Nikkei 225 bergerak sideway pada awal perdagangan karena para investor masih mencerna data ekonomi yang dirilis menjelang pembukaan pasar. CPI inti termasuk produk energi namun tidak memasukkan harga makanan segar turun 0,1 persen di bulan September dalam basis periode tahunan. Data itu jauh lebih buruk daripada perkiraan, yaitu kenaikan tahunan sebesar 0,2 persen. Pengeluaran rumah tangga untuk September jatuh 0,4 persen juga untuk periode tahunan, berlawanan dengan perkiraan yaitu kenaikan 1,2 persen. Sementara itu tingkat pengangguran bulan September tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3,4 persen. Namun meskipun inflasi melambat di negara dengan ekonomi terbesar ke-3 di dunia itu, tidak semua analis berpendapat bahwa BOJ akan segera menaikkan suku bunga. Indeks China dan Korea Indeks saham acuam China, Shanghai Composite Index, melemah 0,2 persen sementara Hang Seng mengalami pelemahan sebesar 0,7 persen. Indeks Kospi asal Korea Selatan bergerak sideway juga pada pembukaan perdagangan pagi ini. Data ekonomi Korea Selatan memperlihatkan bahwa produksi di sektor industri mengalami kenaikan tahunan sebesar 1,9 persen di bulan September dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Data ini jauh di atas perkiraan analis yang hanya memperkirakan kenaikan sebesar 0,4 persen.