AMERIKA SERIKAT MENGANCAM MINYAK IRAN

23 April 2019 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Amerika Serikat diperkirakan akan mengumumkan pada hari Senin bahwa pembeli minyak Iran perlu segera mengakhiri impor atau menghadapi sanksi, menurut sebuah sumber yang akrab dengan situasi tersebut mengatakan kepada Reuters, memicu lonjakan 3 persen pada harga minyak mentah ke level tertinggi mereka untuk 2019 sejauh ini.

Para pejabat di Asia menentang langkah tersebut, menunjuk pada kondisi pasar yang ketat dan harga bahan bakar yang tinggi yang merugikan industri. Sumber itu mengkonfirmasi sebuah laporan oleh Washington Post bahwa pemerintah akan menghentikan keringanan sanksi yang diberikan kepada beberapa importir minyak Iran akhir tahun lalu. Minyak mentah Brent naik sebanyak 3.2 persen menjadi $ 74,31 per barel, tertinggi sejak 1 November, pada awal perdagangan pada hari Senin sebagai reaksi terhadap ekspektasi pengetatan pasokan. Futures West Texas Intermediate (WTI) AS naik sebanyak 3 persen menjadi $ 65,87 per barel, tertinggi sejak 30 Oktober. Presiden AS Donald Trump ingin mengakhiri keringanan untuk mengerahkan "tekanan ekonomi maksimum" pada Iran dengan memotong ekspor minyaknya dan mengurangi sumber pendapatan utamanya menjadi nol. Arab Saudi, eksportir minyak utama dunia, bersedia untuk mengkompensasi kehilangan pasokan potensial, tetapi pertama-tama perlu menilai dampak sebelum meningkatkan produksi sendiri, mengatakan kepada Reuters. Pada bulan November, AS menerapkan kembali sanksi atas ekspor minyak Iran setelah Presiden Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia. Washington, bagaimanapun, memberikan keringanan kepada delapan pembeli utama Iran - Cina, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia dan Yunani - yang memungkinkan mereka melakukan pembelian terbatas selama enam bulan. Pada hari Senin, Sekretaris Negara Mike Pompeo akan mengumumkan "bahwa, pada 2 Mei, Departemen Luar Negeri tidak akan lagi memberikan keringanan sanksi kepada negara mana pun yang saat ini mengimpor minyak mentah Iran," kata kolumnis Post, Josh Rogin dalam laporannya, mengutip dua pejabat Departemen Luar Negeri yang tidak disebutkan namanya. Pasar minyak telah menguat tahun ini karena pengurangan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Akibatnya, harga Brent telah meningkat lebih dari sepertiga sejak Januari, dan WTI lebih dari 40 persen.
Anda ingin berita fundamental real time dan lebih tajam, yang terbuktimenghasilkan 3407 pips dari tanggal 1-28 Februari 2019? Daftarkan diri Anda sekarang juga, dan dapatkan Signal Trading melalui aplikasi Quick Pro Trading Assistant dan WhatssApp disini. Silakan kemukakan pendapat Anda tentang analisa kami di kolom komentar.