Rilis Data GDP & Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), Penentu Arah Market Minggu Ini

25 March 2024 in Analisa Forex Mingguan - by Risyad Ibrahim

Highlight:

  • Emas mencatat kenaikan mingguan 0.45% menjadi $2165.95, Harga emas diproyeksi volatile pekan ini karena pasar menunggu data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang merupakan pertimbangan utama The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga.
  • BoJ menaikan suku bunga acuan menjadi 0-0.1% dan keluar dari suku bunga negatif, ditengah konsumsi rumah tangga yang masih lemah. Diplomat mata uang terkemuka Jepang akan menginstruksikan BoJ untuk melakukan intervensi jika dianggap perlu.
  • Harga minyak diperkirakan akan terus turun di minggu ini karena terdapat konfirmasi bahwa AS merancang resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, dan juga turunnya permintaan bensin Amerika Serikat (AS)
  • Perilisan data ekonomis US minggu ini diproyeksikan akan meningkat lebih baik dari perkiraan yaitu perilisan data GDP, Core PCE, dan Klaim Pengangguran, medukung penguatan USD minggu ini.

Data Ekonomi Penting Pekan Ini:

1. New Home Sales (USD): Senin, 21.00 WIB
Biro pusat statisik AS merilis data rumah keluarga tunggal baru yang terjual selama bulan sebelumnya. Minggu ini diproyeksikan membaik ke 675.000 dari 661.000

2. Core Durable Goods Orders (USD): Selasa, 19.30 WIB
Pesanan pembelian baru dari sisi produsen untuk barang tahan lama, tidak termasuk barang pengangkutan yang diperkirakan meningkat menjadi 0.4% dari -0.4%

3. Final GDP (USD): Kamis, 19.30 WIB
Biro pusat statisik AS akan merilis data pertumbuhan ekonomi US yang diperkirakan naik lebih besar dari periode sebelumnya yaitu 3.2%.

4. Klaim Pengangguran (USD): Kamis, 19:30 WIB
Klaim pengangguran AS turun ke 210K minggu lalu, lebih buruk dari perkiraan 212K. Minggu ini diproyeksikan membaik ke 214K.

5. Core PCE (USD): Jumat, 19.30 WIB
Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang merupakan pertimbangan utama The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga. PCE AS di proyeksikan meningkat dari perkiraan yaitu 0.4%, jika dilihat dari data pendukung sebelumnya selama bulan Februari.

Tinjauan Teknikal:

WEAK GBPUSD

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Trade Plan:

SELL AREA

:

1.27113 - 1.27822

SL 

:

1.29093

TP1

:

1.26062

TP2

:

1.25108

 

Alternatif:

BUY STOP

:

1.29093

SL 

:

1.27113

TP1

:

1.29944

TP2

:

1.31140

STRONG CLSK

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Trade Plan:

BUY AREA

:

76.85 - 78.35

SL 

:

75.35

TP1

:

80.35

TP2

:

81.35

 

Alternatif:

SELL STOP

:

75.35

SL 

:

76.85

TP1

:

73.65

TP2

:

71.65

STRONG XAUUSD

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Trade Plan:

BUY AREA

:

2075.50 2090.50

SL 

:

2060.50

TP1

:

2110.50

TP2

:

2120.50

 

Alternatif:

SELL STOP

:

2060.50

SL 

:

2080.50

TP1

:

2050.50

TP2

:

2040.50

Buktikan analisa ini dengan Buka Akun Real Sekarang!

18 March 2019 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

Analisa Forex Mingguan : 18 – 22 Maret 2019

Ketika pelaku pasar terus menunggu kelanjutan dalam pembicaraan perdagangan AS – China, mereka akan mendapatkan informasi terbaru mengenai proyeksi kenaikan suku bunga Federal Reserve minggu ini dan bank sentral juga dapat mengumumkan rencana untuk mengakhiri penghentian neraca. 

08 July 2024 in Analisa Forex Mingguan - by Gusti

Waspadai Pelemahan Dollar: Market Pantau Pernyataan Powell Minggu Ini

Fed Dot Plot bulan Juni dan meningkatnya kemungkinan kemenangan Trump pada bulan November berfungsi sebagai penyeimbang hawkish.

01 August 2022 in Analisa Forex Mingguan - by Adi Nugroho

PELUANG MARKET TERKAIT FUNDAMENTAL EKONOMI di 01 August 2022

Minggu ini akan menjadi minggu penting lainnya untuk mengukur risiko resesi dan arah kebijakan moneter