WEEKLY OUTLOOK IMF 21-25 APRIL 2014

Analisa Forex Mingguan 21-25 APRIL 2014

20 June 2014 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

FUNDAMENTAL ISSUES

Sterling dan dollar mencatat penguatan di pekan lalu, sementara euro dan yen melemah. Data perumahan Amerika Serikat, sentimen bisnis Jerman, data Durable Goods Orders dan Unemployment Claims AS merupakan fokus utama kalender ekonomi. Perekonomian Amerika Serikat mulai pulih dari efek musim dingin yang buruk seiring penguatan data retail sales dan aktivitas pabrikan serta membaiknya sektor tenaga kerja. Indeks Philly Fed melebihi perkiraan di bulan April, memberikan bukti lebih jauh bahwa ekonomi mulai membaik. Secara umum, ekonomi AS masih menunjukkan kemajuan yang stabil. Di kawasan Eropa, Mario Draghi berhasil menekan euro. Pounsterling menguat karena penurunan angka tingkat pengangguran yang tajam hingga ke level terendah multi-tahun. Berikut ini adalah data-data ekonomi yang perlu diperhatikan di pekan ini: 1.US Existing Home Sales: Selasa, 21.00 WIB Angka penjualan rumah yang sudah ada di AS sedikit berkurang di bulan Februari, menyentuh level terendah sejak 19 bulan terakhir. Hal ini merupakan efek dari cuaca buruk di musim dingin yang baru lalu, diperparah pula oleh berkurangnya peminat. Meskipun demikian, seiring dengan berakhirnnya musim dingin, para analis memperkirakan jumlah penjualan akan bertambah kali ini, menjadi 4,57 juta. 2. Data China: HSBC Flash Manufacturing PMI: Rabu, 08.45 WIB Indeks PMI dianggap sebagai salah satu tolok ukur yang paling bisa dipercaya untuk ekonomi China. Setelah sebelumnya sempat mengecewakan, kali ini diharapkan akan mengalami kenaikan kecil ke 48,4. Sebagai catatan, angka di bahwa 50 dianggap sebagai indikasi kontraksi. 3. US New Home Sales: Rabu, 21.00 WIB Jumlah transaksi pembelian rumah baru di AS berkurang menjadi 444.000 di bulan Februari (kurun tahunan) akibat musim dingin yang buruk. Penjualan ini turun 3,3% dari revisi di bulan Januari. Meskipun demikian, para ekonom memperkirakan akan ada kenaikan di musim semi ini. Membaiknya sektor tenaga kerja dan tingkat kepercayaan konsumen akan membantu penjualan rumah baru di bulan Maret. Data yang akan dirilis pekan ini diperkirakan akan mencapai 455.000. 4. RBNZ rate decision: Kamis, 04.00 WIB Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis points menjadi 2,75%, sejalan dengan perkiraan pasar. Dalam pernyataannya, Gubernur RBNZ Graeme Wheeler mengatakan bahwa infasi telah meningkat dan diperkirakan akan berlanjut hingga dua tahun ke depan. Menaikkan suku bunga merupakan salah satu cara untuk mengontrol laju inflasi. Wheeler sendiri membuka kemungkinan untuk kenaikan suku bunga hingga dua tahun ke depan. RBNZ diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya ke level 3%. Data inflasi yang lemah diperkirakan akan membuat RBNZ akan lebih dovish. 5. German Ifo Business Climate: Kamis, 15.00 WIB Di bulan Maret, sentimen bisnis Jerman turun untuk pertama kalinya dalam lima bulan, menyentuh 110,7 di tengah konfil yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Sebelumnya, angka tersebut berada di 111,3 di bulan Februari. Para pelaku bisnis khawatir konflik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan akan mempengaruhi ekonomi Jerman, mengingat Jerman memenuhi lebih dari sepertiga kebutuhan gas dan minyaknya dari Rusia. Jika konflik semakin memuncak, banyak perusahaan Jerman akan berada dalam bahaya. Untuk data kali ini, sentiment bisnis Jerman diperkriakan akan turun ke 110,5. 6. Pidato Mario Draghi: Kamis, 16.00 WIB Presiden ECB Mario Draghi akan berpidato pada sebuah konferensi di Amsterdam. Ia kemungkinan akan berbicara mengenai rendahnya inflasi di kawasan euro. Pasar diperkirakan akan bergerak volatile merespon pidato Draghi. 7. US Core Durable Goods Orders: Kamis, 19.30 WIB Pemesanan barang tahan lama di AS naik sebesar 2,2% di bulan Februari menyusul penurunan di bulan sebelumna sebesar 1,3%. Sementara itu, Core Durable Goods Orders naik sebesar 0,2% setelah sebelumnya sempat naik 0,9% di bulan Januari. Data tersebut tercatat turun di bawah perkiraan. Pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama diperkriakan akan melemah dibandingkan kuartal IV tahun lalu akibat cuaca dingin. Data Durable goods orders selanjutnya diperkirakan naik ke 2,1%, sementra Core durable goods orders diperkirakan akan naik 0.6%. 8. US Unemployment Claims: Kamis, 19.30 WIB Jumlah klaim pengangguran pekan lalu tetap rendah di 304.000. Angka ini berada di dekat level pra-resesi. Aktivitas pabrikan telah meningkat di bulan April, yang merupakan indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi memperoleh momentumnya setelah musim dingin yang buruk. Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran di pekan ini akan naik sebesar 5.000 menjadi 309.000.  

TECHNICAL OUTLOOK

GBP/USD GBP/USD terkoreksi mendekati area support yang berada di kisaran 1.6727-1.6770. Stochastic dan CCI bergerak mixed di chart 4 jam. MA 20 dan MA 50 masih bergerak naik di chart 4 jam. Bias mingguan masih bullish selama support 1.6727 bertahan. Perhatikan area support tersebut untuk mencari konfirmasi sinyal bullish dengan potensi rebound hingga kisaran 1.6797-1.6841. Berhati-hatilah jika support 1.6727 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan berpotensi akan menekan sterling hingga kisaran 1.6700-1.6656. AUD/USD  Bias mingguan untuk AUD/USD saat ini adalah bearish. Pada saat analisis ini dibuat, pair tersebut tengah menguji support di 0.9320. Bias bearish akan menjadi semakin kuat jika support tersebut tembus dan berpotensi akan menekan aussie hingga kisaran 0.9287-0.9250. Perhatikan juga bahwa CCI masih memperlihatkan indikasi jenuh jual di chart 4 jam. Maka dari itu waspadai kemungkinan pullback di pekan ini. Sebagai alternatif, perhatikan area resistance yang berada di 0.9390 untuk mencari konfirmasi sinyal bearish dengan potensi sasaran di kisaran 0.9287-0.9250. Sebaliknya berhati-hatilah jika resistance 0.9390 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat Aussie setidaknya hingga kisaran 0.9247-0.9460 di pekan ini. GOLD  Harga emas berada dalam tekanan. Perhatikan level 1281.67 sebagai area support kunci untuk pekan ini. Penembuan ke bawah support tersebut kemungkinan besar akan diikuti oleh pergerakan bearish lanjutan hingga kisaran 1270.01-1256.97. Namun perhatikan bahwa stochastic dan CCI memperlihatkan indikasi jenuh jual di chart 4 jam. Sebagai skenario alternatif, perhatikan area resistance 1306.38 (Fibonacci 50%) untuk mencari konfirmasi sinyal bearish dengan potensi bearish hingga kisaran 1293.33-1281.67. Berhati-hatilah jika resistance 1306.38 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat harga emas hingga kisaran 1319.42-1331.08 pekan ini. NIKKEI Nikkei terangkat hingga area resistance 14658. Bias bullish akan menjadi semakin kuat jika resistance tersebut tembus, dengan potensi pergerakan bullish hingga kisaran 14850-15160. Meskipun demikian waspadalah sebab stochastic dan CCI memperlihatkan indikasi jenuh beli di chart 4 jam. Maka sebagai skenario alternatif perhatikan area support di kisaran 14347-14156 untuk mencari konfirmasi sinyal bullish dengan potensi rebound hingga kisaran 14466-14658. Berhati-hatilah jika support 14156 tembus sebab bisa jadi hal tersebut akan diikuti oleh pergerakan bearish mengincar area 14037-13845. HANGSENG Meskipun HangSeng telah bergerak di bawah 22857 namun masih tertahan oleh support dinamis yang disediakan oleh MA 50 di chart 4 jam. Rebound masih berpotensi terjadi jika resistance 22857 tembus dan berpotesi akan mengangkat HangSeng hingga kisaran 23151-23413. Namun jika resistance 22857 tersebut bertahan maka bisa jadi HangSeng akan terus melemah mengincar area support di kisaran 22563-22301.

22 August 2016 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

Analisa Forex Mingguan: 22-29 Agustus 2016

Beberapa anggota Fed menginginkan ada kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, namun mereka merupakan minoritas dalam FOMC. Demikian terungkap di minutes dari pertemuan FOMC yang terakhir.
15 February 2021 in Analisa Forex Mingguan - by Adi Nugroho

Analisa Forex Mingguan: 15 - 19 Februari 2021

Covid-19 terus membebani negara-negara ekonomi utama, dengan peluncuran vaksin perlahan-lahan mulai meningkat. Berikut potensi trading dari hasil analisis harga forex minggu ini.

28 December 2020 in Analisa Forex Mingguan - by Adi Nugroho

Analisa Forex Mingguan : 28 - 1 Januari 2021

Ada kesibukan saat tahun 2020 hampir berakhir, karena kesepakatan telah dicapai antara UE dan Inggris tentang Brexit, dan Kongres menyetujui paket stimulus fiskal.