Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

“RESHUFFLE” STRATEGI TRADING FOREX, PERLUKAH?

06 May 2015 in Blog - by Eko Trijuni

Belakangan ini merebak isu reshuffle Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ada beberapa nama menteri yang diperkirakan akan diganti oleh Presiden Jokowi. Meskipun hingga saat artikel ini ditulis pihak Istana masih membantah isu tersebut, namun kabar tersebut semakin santer terdengar. Eh… sebentar, ini kan website broker forex ya? Untuk apa FOREXimf.com mengurusi isu yang tidak terkait serba-serbi forex trading?

Memang terlalu jauh kalau tulisan ini membahas isu politik, meskipun salah satu faktor penggerak harga juga adalah isu politik. Tulisan ini pun tidak akan membahas isu politik, kok.

Sebenarnya, tulisan ini hanya ingin membahas apakah seorang trader forex perlu mengevaluasi strategi tradingnya, seperti halnya Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja para menteri di kabinetnya dan kemungkinan akan melakukan cabinet reshuffle?

Menurut Wikipedia, cabinet reshuffle atau perombakan kabinet adalah suatu peristiwa di mana kepala pemerintahan memutar atau mengganti komposisi menteri dalam kabinetnya. Mengapa perlu digeser atau bahkan diganti alias dicopot? Bisa karena ada yang mengundurkan diri, atau dianggap tidak kompeten menjalankan fungsi dan tugasnya.

Padahal kita tahu bahwa tugas dan fungsi menteri sangat vital untuk membantu kepala negara dalam menyelenggarakan negara. Kabinet adalah “alat” untuk menjalankan negara dengan baik demi mencapai negeri damai, aman, tentram, gemah ripah loh jinawi.

Strategi trading = alat mencapai tujuan

Jika seorang presiden butuh kabinet yang mantap untuk menjalankan roda pemerintahan dengan baik, maka seorang trader butuh strategi trading yang baik pula untuk mencapai tujuan akhir: profit konsisten.

Nah, mulai terlihat ya, hubungannya? 🙂

Tidak ada strategi trading yang sempurna, dalam arti tidak ada strategi yang bisa bekerja dengan baik di segala situasi pasar. Ada kalanya sebuah strategi tidak bisa berjalan dengan baik. Misalnya, strategi yang berbasis trend following tidak akan bisa menghasilkan keuntungan sesuai harapan ketika pasar sedang bergerak dalam kondisi sideways. Sebaliknya strategi untuk pasar sideways juga tak berhasil diterapkan saat pasar sedang trending.

Jadi, benar-benar ada saatnya sebuah strategi trading tidak bisa dijalankan. Padahal strategi adalah salah satu alat yang diperlukan dalam trading dan perannya sangat vital.

Lalu bagaimana cara menyiasatinya?

Evaluasi

Karena terbatasnya kemampuan strategi trading yang tidak “tahan segala cuaca”, maka Anda perlu melakukan evaluasi secara berkala yang disesuaikan dengan keadaan pasar terkini.

Jika Anda mendapati sistem trading tersebut tidak bisa memberikan hasil maksimal, atau bahkan menghasilkan kerugian yang lebih besar daripada keuntungan dalam kurun waktu tertentu (misalnya sebulan), itulah saatnya evaluasi perlu dilakukan. Jangan menunggu sampai uang Anda terkuras habis untuk menyadari bahwa ada yang salah dengan strategi yang Anda jalankan.

Demikian juga jika ternyata keuntungan yang Anda peroleh melampaui harapan Anda, perlu juga dilakukan evaluasi. Dengan evaluasi, Anda akan mengetahui di situasi pasar seperti apa – atau di currency pair yang mana – strategi Anda mencapai performa terbaiknya.

Things go wrong? Reshuffle!

Kembali dulu sebentar ke evaluasi.

Tadi disebutkan bahwa Anda harus bisa mengenali gejala bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada strategi trading forex Anda sebelum “sesuatu” itu menggerogoti modal Anda sampai habis. Salah satu parameternya – di atas sudah disampaikan – adalah ketika persentase kerugian lebih besar daripada persentase keuntungan.

Cari tahu apa yang “salah”. Apakah Anda sudah benar-benar mematuhi aturan dari strategi tersebut? Jika ya, maka coba perhatikan situasi pasar saat loss beruntun itu terjadi. Apakah strategi yang Anda jalankan sesuai dengan situasi pasar saat itu?

Jika jawabannya adalah “tidak” – misalnya pasar sedang sideway selagi Anda menerapkan strategi trend following – maka itulah saatnya Anda melakukan reshuffle. Ganti strategi dengan menerapkan strategi untuk pasar sideway. Untuk itu tentu Anda harus memiliki semacam strategi cadangan, atau – istilah saya – backup plan.

Seiring perkembangan pengalaman dan pengetahuan Anda, tidak menutup kemungkinan ada beberapa parameter strategi yang perlu diganti. Misalnya, jika Anda menemukan bahwa ada indikator yang lebih cocok dengan gaya trading Anda, maka tidak ada salahnya Anda mengganti indikator lama dengan yang baru itu. Tentu saja sebelum melakukan hal itu, Anda harus benar-benar sudah mempelajari dengan baik indikator yang baru tersebut, dalam arti telah mengenali keunggulan dan kelemahannya. Semacam fit and proper test-lah.

Nah, meskipun forex trading memiliki jarak yang cukup jauh untuk bersinggungan dengan politik, namun langkah cabinet reshuffle ternyata mirip dengan yang dilakukan oleh para trader.

Jadi, jangan takut untuk me-reshuffle strategi trading Anda.  Tidak ada kekuatan politik mana pun yang bisa menghalangi “hak prerogatif” Anda itu. Apalagi kalau cuma broker forex. 🙂