PERBANDINGAN MODAL TRADING FOREX: $500 VS. $5000

28 November 2019 in Blog - by Admin FOREXimf

Karena trading forex adalah barang baru bagi saya, saya mau coba dulu $500. Nanti kalau hasilnya bagus, saya tambah.

Kalimat tersebut merupakan kalimat yang sangat sering saya dengar. Mayoritas trader pemula memang berpikir seperti ini. Tapi, perlu Anda ketahui bahwa trading forex itu tidak sama dengan mencicipi makanan. Ambil dulu sedikit, kalau enak baru tambah.

No. BIG NO.
Forex doesn't work that way.

Forex trading lebih mirip dengan merencanakan sebuah ekspedisi penjelajahan daripada acara cicip-mencicip makanan.

Saya masih ingat ketika pertama kali mengenal dunia forex trading di tahun 2005. Kami mempelesetkan kata forex menjadi forest karena kami anggap sama dengan "kehidupan liar di rimba belantara yang penuh dengan marabahaya".

Pelesetan itu tidak sepenuhnya keliru, mengingat forex merupakan bisnis berisiko tinggi (high-risk) dimana Anda bisa kehilangan sejumlah, sebagian, atau bahkan mungkin 80% modal Anda dalam waku yang singkat.

Pada kenyataannya trader-trader pemula bergelimpangan di sana-sini. Sebagian besar pemula pada akhirnya menyerah kalah karena memang modal mereka tidak cukup kuat menahan volatilitas pasar.

Ditambah kekurangtahuan mereka akan teknik trading yang benar yang harus memadukan antara teknik analisa, pengambilan keputusan, manajemen risiko, manajemen modal plus penguasaan emosi.

Tanpa semua hal itu, hampir mustahil Anda bisa berhasil dalam trading. Karena trading forex itu mirip dengan sebuah ekspedisi, maka Anda perlu merencanakan ekspedisi tersebut dengan matang.

Anda harus mempersiapkan diri dengan keahlian khusus dan tentu saja, perbekalan yang cukup.

Bicara mengenai keahlian, Anda sudah benar dan berada di tempat yang tepat, yaitu FOREXimf yang sangat peduli pada edukasi trading secara komprehensif di mana materi-materi edukasi tersebut bisa Anda dapatkan dan pelajari di sini.

Berapa modal yang dibutuhkan untuk trading forex?

Nah, berbicara tentang "perbekalan" artinya kita membicarakan hal yang sangat penting dalam bisnis, yaitu modal.

Sebuah ekspedisi hampir bisa dipastikan akan gagal jika perbekalan yang dibawa tidak memadai.

Sebuah bisnis hampir bisa dipastikan akan gagal jika modalnya tidak cukup kuat.

Logis, bukan? Lalu sebenarnya berapa besar modal yang sebaiknya dimiliki sebelum mulai trading?

Yang jelas harus kuat.

OK, lalu seberapa kuat?

Sangat kuat.

Yaelah Bro, kalo itu semua orang juga tau.

Jangan ngambek dulu dong.
Saya jelaskan ya.

Kuat tidak selalu identik dengan banyak.

Perbandingan modal trading besar vs. kecil

Trader yang memiliki modal (misalnya) hanya $500 belum bisa dikatakan lemah. Sebaliknya yang memiliki modal $5,000 pun belum tentu bisa dikategorikan kuat. Itu semua nanti akan tergantung pada bagaimana cara menjalankan strategi forex-nya dan mengatur modalnya.

Si trader $500 mungkin saja bisa mengalahkan pencapaian si trader $5,000 asalkan ia memiliki trading plan yang benar-benar tepat. Ini kuncinya.

Tetapi coba kembangkan sedikit lagi imajinasi Anda.

Jika seorang trader $500 saja bisa memiliki pencapaian yang baik dengan kunci trading plan yang benar-benar tepat tadi, apalagi si Trader $5,000?

Tulisan ini tidak sedang mencoba untuk menyepelekan apalagi memupus semangat trader dengan modal mepet. Tidak sama sekali. Yang ingin disampaikan di sini adalah ide bahwa semakin kuat modal seorang trader, mestinya semakin baik, asalkan ia memegang "kunci" yang disebutkan tadi, yaitu trading plan yang benar-benar tepat.

Sekarang mari kita lihat realitanya.

Betul bahwa trader dengan modal minimal ($500 misalnya) juga memiliki peluang untuk bisa berhasil. Saya tidak akan menutup-nutupi fakta itu. Bahkan saya sepakat dengan pernyataan tersebut.

Tetapi pada kenyataannya populasi trader seperti itu juga kecil dan hanya di isi oleh trader-trader dengan kualitas "super". Jika Anda memang trader dengan kualitas super, silakan saja memasuki populasi tersebut.

Tetapi jelas keleluasaan berstrategi dengan modal minimal akan jauh di bawah modal yang lebih besar. Mari kita ambil contoh.

… Anggaplah ada peluang yang sama bagusnya di beberapa currency pair sekaligus di saat yang bersamaan. Ketika modal yang dimiliki sangat kecil, maka tidak cukup untuk membuka posisi di semua pair tersebut sekaligus karena trading plan yang telah dibuat sebelumnya menghalangi Anda.

Karena modalnya "mepet", akhirnya Anda terpaksa harus memilih salah satu pair yang Anda anggap memiliki potensi paling besar untuk menghasilkan profit. Namun jika Anda ternyata "salah pilih", justru Anda mengalami loss.

Sementara jika Anda membuka posisi pada currency pair yang lain, harusnya mendapatkan keuntungan. Bahkan seringkali keuntungannya bisa menutupi loss posisi di pair yang lain.

Saat itu Anda akan menyadari bahwa seandainya modal yang dimiliki setidaknya dua kali lipatnya saja, maka setidaknya Anda sudah bisa membuka dua posisi di dua pair yang berbeda tanpa perlu khawatir overtrade karena semua sudah diperhitungkan di trading plan.

Kasus lain, akan cukup sering (jika Anda disiplin pada trading plan) menemui kondisi di mana Anda tidak bisa trading meskipun sinyal atau peluangnya cukup bagus karena stop loss melebihi toleransi risiko Anda.

Ilustrasi di bawah ini mungkin bisa jadi referensi.

Peluang Trader A Trader B
Modal $500 $5,000
Risk capital 50% = $250 50% = $2,500
Risiko per trade 10% dari risk capital = $25 (hanya 25.0 pips untuk 0.1 lot 10% dari risk capital = $250 (250.0 pips untuk 0.1 lot)
Stop loss 50.0 pips ($500) 50.0 pips ($500)
Rumus position sizing $25/$500 = 0.05 lot $250/$500 = 0.5 lot
TIDAK BISA TRANSAKSI BISA TRANSAKSI

*Ilustrasi di atas mempergunakan contoh jika Anda melakukan transaksi di broker resmi (LEGAL) di Indonesia, di mana minimum lot yang diizinkan adalah 0.1 lot.

Jadi, masih mau trading forex dengan modal mepet? Think again.