Kenalan Sama Pola Ascending Triangle, Biar Paham Kapan Asiknya Entry!
Daftar Super Cepat Pakai QuickPro Apps-
Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

KENALAN SAMA POLA ASCENDING TRIANGLE, BIAR PAHAM KAPAN ASIKNYA ENTRY!

13 May 2025 in Blog - Pattern - by Admin

FOREXimf.com - Pernah nggak, kamu lagi ngamatin chart tiba-tiba nemu pola yang kayak misteri tersembunyi, dua garis bertemu, satu lurus, satu menanjak, bilang “Ayo, aku bakal bawa harga melejit!” Yup, itulah Ascending Triangle, sahabat baru kamu di dunia trading. 

Bayangin aja pas level resistance sama-sama nendang harga ke atas, sementara support terus terdorong naik pelan-pelan, ngebangun ketegangan yang siap meledak. Nah, pas momen itulah kamu bisa nyelonong masuk, sambil sesekali senyum sendiri mikir, “Ini waktunya, nih!”

Nah buat Quickers nih yang belum paham apa itu Ascending Triangle, sini kita jelasin sama cara identifikasinya biar kamu lebih jago lagi trading forex nya. Udah siap?

Apa Itu Ascending Triangle? Apa Se-Penting itu?

Garis atas pola Ascending Triangle tampil lurus kayak atap rumah yang menahan hujan, artinya harga terus mentok di level resistance yang sama berulang kali, seakan-akan ada tembok tak terlihat yang menahan dorongan beli. 

Apa itu Ascending Triangle

Di bawahnya, garis support justru menanjak pelan, bagaikan tangga yang semakin tinggi, menandakan setiap retrace diikuti oleh titik low yang makin tinggi. Moment ini jadi isyarat praktis sinyal bahwa buyer mulai mendominasi. 

Menariknya, volume transaksi biasanya menurun seiring pola ini terbentuk, bak menarik napas dalam sebelum ledakan; lalu, pas harga akhirnya menembus resistance, tiba-tiba “wush!”, lonjakan volume datang bersama loncatan harga yang tajam.

Kenapa Penting Buat Trader Pemula?

Bentuknya yang ‘bersih’ bikin kita mudah baca. Jadi, kalau sudah paham Ascending Triangle, momen entry jadi terencana, bukan asal terjun. Ini kayak nunggu lampu hijau, bukan ngacir saat lampu kuning – risiko melayang pun minimal.

Mengapa Ascending Triangle Bekerja?

Penting nya Ascending Triangle

Setelah paham ciri-ciri dasar Ascending Triangle, sekarang kita selami alasan di balik kekuatan pola ini. Mengapa buyer dan seller terlibat pertarungan halus yang akhirnya memicu breakout dan momentum kuat ke satu arah saja? Ini Penjelasannya:

- Kekuatan Bullish 

Dalam pola Ascending Triangle, buyer dan seller sedang tarik-menarik: buyer terus menekan harga ke atas lewat serangkaian higher lows, sementara seller mundur di satu titik resistance yang sama. Seakan-akan kamu menahan karet gelang yang ditarik makin lama—tegangan terus meningkat sampai akhirnya, ketika tekanan beli sudah tak terbendung, harga siap melesat ke atas dengan dahsyat.

- Konfirmasi Breakout

Tanda bahwa breakout benar-benar terjadi biasanya muncul dari lonjakan volume yang tiba-tiba saat harga berhasil menembus resistance. Bayangkan suara pasar berdegup kencang, “dkkkk!”, menandai momentum baru. Di sinilah kamu bisa memasang entry dengan tunggu candle benar-benar menutup di atas resistance dengan volume besar, baru deh tarik trigger untuk ikut merasakan gelombang kenaikan harga.

Waktu yang Tepat untuk Entry

Nah, setelah kamu mahir “membaca” pola Ascending Triangle, saatnya kita bongkar rahasia: kapan sih waktu paling pas buat nyelonong masuk dan ngulik profit? Yuk, simak tips timing entry yang bakal bikin strategi trading kamu makin nendang:

- Breakout Entry

Konfirmasi Breakout

Cara paling umum buat masuk pasar adalah pas harga berhasil memecah resistance Ascending Triangle. Sederhananya, kamu tunggu sampai ada candle yang benar-benar nutup di atas garis resistance, bukan cuma sekadar nyentuh atau tembus sesaat. Kalau candlestick pattern sudah tertutup rapih di atas situ, itu sinyal kuat bahwa momentum bullish sedang ambil alih dan kamu bisa pasang order buy dengan lebih pede.

- Pullback Entry

Kadang, setelah breakout, harga suka nyaris balik lagi ke level resistance lama—yang sekarang berubah fungsi jadi support. Momen inilah yang sering jadi peluang emas untuk entry kedua. Intinya, pastikan candle bergerak turun menjejak area horizontal itu, lalu memantul kembali. 

Kalau sudah ada konfirmasi rejection dari support baru, barulah kamu eksekusi entry. Keuntungannya? Level risiko jauh lebih jelas karena kamu bisa pasang stop loss dekat-dekat dengan support.

- Risk Management

Selalu sisipkan perlindungan dalam setiap trade-mu. Untuk stop loss, letakkan sedikit di bawah garis support miring agar kalau harga berbalik arah, kerugianmu terbatas. Sementara untuk take profit, kamu bisa ngukur tinggi pola Ascending Triangle (jarak antara support dan resistance), lalu proyeksikan jarak itu dari titik breakout ke atas. Dengan begitu, target profitmu sudah terukur dan rapi. Selain itu resiko terkontrol, potensi keuntungan pun terencana.

Tips Memaksimalkan Keuntungan dengan Ascending Triangle

Kita ke topik utamanya sekarang! saatnya mengasah insting trading kamu supaya setiap momen breakout benar-benar berbuah maksimal. Di bagian Ini, kita bakal kupas tuntas beberapa trik praktis dan strategi tambahan yang bisa kamu terapkan agar setiap peluang Ascending Triangle bisa diubah jadi keuntungan nyata, yuk simak:

1. Perkuat Sinyal dengan Indikator Andal

Supaya sinyal Ascending Triangle-mu lebih mantap, padukan dengan indikator lain. Misalnya, gunakan RSI atau Stochastic untuk mengecek apakah harga sudah masuk zona overbought atau oversold sebelum breakout terjadi, kamu jadi tahu apakah kondisi pasar lagi “gembira” atau “capek” dulu. 

Lalu, tambahkan Moving Average (MA) sebagai filter tren utama; kalau harga sudah berada di atas MA, itu tanda tren bullish kuat yang siap mendukung breakout Ascending Triangle-mu.

2. Zoom Out & Zoom In: Gunakan Multi-Timeframe Supremacy

Jangan terpaku hanya di satu timeframe, lakukan analisis di beberapa level. Pertama, lihat timeframe besar seperti Daily atau Weekly untuk mengonfirmasi arah tren jangka panjang. Kalau Ascending Triangle muncul di tren naik, probabilitas breakout ke atas semakin tinggi. 

Setelah itu, switch ke timeframe lebih kecil seperti H1 atau H4 untuk timing entry yang lebih presisi, di sinilah kamu menunggu konfirmasi candle dan volume sebelum benar-benar menekan tombol buy.

3. Buku Harian Profit: Bikin Jurnal Trading Juga Wajib

Membuat jurnal trading itu ibarat punya buku harian si chart. Tulis detail setiap setup Ascending Triangle-mu, mulai dari tanggal, pasangan mata uang, harga breakout, hingga volume saat itu. Jangan lupa catat hasil profit atau rugi di tiap trade. Dengan begitu, kamu bisa melihat pola kesuksesan dan kegagalan, lalu mengasah strategi lebih tajam seiring waktu.

4. Kendalikan Emosi = Raih Konsistensi

Ingat, chart cuma alat bantu, eksekusinya tetap di tangan kamu. Kalau hatimu masih ragu (misalnya karena pasar lagi bergejolak atau kamu belum nyaman dengan risk-reward ratio) tahan dulu entry-nya. Headspace yang tenang dan keyakinan akan setup-mu sering kali jadi pembeda antara profit konsisten dan kerugian emosional.

Yuk, Coba Trading di FOREXimf!

Sekarang, setelah kamu menguasai cara baca dan entry di Ascending Triangle, waktunya praktik nyata di pasar. Coba deh trading forex di FOREXimf. Platform ini ramah buat pemula, tersedia berbagai instrumen, serta edukasi lengkap buat mendukung perjalanan trading kamu. 

Terima kasih sudah menyimak, Semoga artikel ini bisa membantu kamu makin pede dan paham kapan asiknya entry saat Ascending Triangle datang. Selamat trading, dan semoga profit selalu menghampiri!