USDJPY Masih Cenderung Alami Bearish, Trader Siap Ambil Aksi Untung Atau Buntung 
Daftar Super Cepat Pakai QuickPro Apps-
Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

USDJPY MASIH CENDERUNG ALAMI BEARISH, TRADER SIAP AMBIL AKSI UNTUNG ATAU BUNTUNG 

05 June 2025 in Blog - Forex - by Admin

FOREXimf.com - Quicker, coba tebak deh pair apa yang menjadi favoritnya para trader? Yup benar salah satunya adalah pair USDJPY dong, pasangan major pair ini dalam dunia forex sudah bukan rahasia umum kalau menjadi pilihan favorit para trader global. Sebagai pair dengan likuiditas tinggi dan spread rendah, USDJPY hari ini sangat menarik untuk berbagai gaya trading, mulai dari scalping harian hingga strategi swing jangka menengah. 

Pergerakannya juga cenderung lebih "bersih" dibanding pasangan lain, dengan pola teknikal yang lebih mudah terbaca. Selain itu volatilitasnya cenderung moderat karena jika dibandingkan dengan GBPUSD atau XAUUSD, pergerakan USDJPY hari ini biasanya tidak terlalu "liar".

Hal inilah yang menyebabkan pergerakan pair ini cocok untuk trader yang menghindari lonjakan harga ekstrem tapi tetap ingin peluang konsisten. USDJPY paling aktif diperdagangkan saat sesi Tokyo (Asia) dan New York (Amerika). Volatilitas USDJPY hari ini biasanya lebih tinggi saat kedua pasar overlap (pagi hingga siang waktu New York).

Yen Jepang juga sering dianggap sebagai safe haven. Karena jika pasar global penuh ketidakpastian (seperti geopolitik atau krisis ekonomi), trader cenderung membeli Yen sehingga menyebabkan USDJPY turun. Namun sebaliknya, saat pasar optimis dan risiko rendah, USDJPY cenderung naik. Namun faktor apa saja sih yang dapat menggerakan pair USDPY ini, yuk dilanjut.

Pergerakan USDJPY

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi USDJPY 

1. Kebijakan Moneter Federal Reserve (The Fed) dan Bank of Japan (BoJ)

Sudah pasti perbedaan suku bunga antara AS dan Jepang adalah penggerak utama pair USDJPY. Jadi contohnya jika The Fed menaikkan suku bunga sementara BoJ mempertahankan suku bunga rendah (atau negatif), maka USDJPY biasanya cenderung naik.

Namun sebaliknya, jika pasar memperkirakan pelonggaran kebijakan dari The Fed, USDJPY bisa turun. Contoh nyatanya bisa dilihat pada tahun 2022 lalu, ketika The Fed agresif menaikkan suku bunga, USDJPY melonjak hingga ke level tertinggi sejak 1990-an.

2. Data Ekonomi Utama dari AS dan Jepang

Seperti diketahui data-data AS seperti Non-Farm Payroll (NFP), inflasi (CPI), pertumbuhan GDP, dan klaim pengangguran, sedangkan data negara Jepang, ialah Produksi industri, inflasi inti (Tokyo CPI), neraca perdagangan. Nah perhitungannya ialah apabila data ekonomi yang kuat dari AS mendukung penguatan USD secara otomatis USDJPY naik, apabila data positif dari Jepang yang bagus otomatis pula dapat mendorong penguatan JPY sehingga USDJPY turun.

3. Pergerakan Yield Obligasi AS

Pair USDJPY sangat sensitif terhadap yield US Treasury, terutama tenor jangka waktu 10 tahun.Jika yield obligasi AS naik (karena ekspektasi inflasi atau kenaikan suku bunga), maka USDJPY pun ikut terkerek naik.

4. Intervensi Pemerintah Jepang

BoJ dan Kementerian Keuangan Jepang (MoF) bisa campur tangan secara langsung di pasar forex untuk menjaga nilai Yen. Kemudian intervensi ini bisa menyebabkan pergerakan mendadak dan besar di USDJPY, makanya para trader juga diharapkan melihat data fundamental di ForexIMF ataupun menganalisa ya trader. Karena faktor fundamental di sebuah negara juga dapat menggerakkan pasar secara signifikan.

5. Perbedaan Inflasi antara AS dan Jepang

Nah, kalau ini berbicara inflasi contohnya seperti ini apabila AS sedang mengalami Inflasi tinggi otomatis FederaL Reserve sebagai penentu kebijakan cenderung hawkish dan menyebabkan USD menguat. Kemudian sebaliknya apabila inflasi sangat rendah di Jepang BoJ pun dengan kebijakan dovish menyebabkan mata uang JPY melemah. Namun kombinasi ini sering memperlebar gap kebijakan dan mendorong USDJPY menguat.

Pair USDJPY

Analisis Fundamental USDJPY hari ini

USDJPY Melemah di Tengah Kekhawatiran Fiskal AS dan Penguatan Yen

1. Dolar AS Tertekan oleh Kekhawatiran Fiskal dan Penurunan Peringkat Kredit

Dolar AS mengalami pelemahan signifikan terhadap yen Jepang, mencapai level terendah dua minggu, akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi fiskal AS. Proposal undang-undang pemotongan pajak yang diajukan oleh Presiden Donald Trump diperkirakan akan menambah utang nasional sebesar $3 hingga $5 triliun, hal demikian memicu skeptisisme di kalangan investor. Situasi ini diperburuk oleh penurunan peringkat kredit AS oleh Moody's, yang mendorong investor menjauh dari aset-aset AS dan mencari alternatif yang lebih aman seperti yen dan emas. 

2. Yen Menguat Didukung Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga BoJ

Yen Jepang menunjukkan sedikit penguatan terhadap dolar AS, didorong oleh ekspektasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2025.

Sebelumnya komentar dari Wakil Gubernur BoJ, Shin'ichi Uchida, yang menekankan perlunya kebijakan moneter yang lebih ketat untuk mengatasi inflasi, memperkuat sentimen positif terhadap yen.

Meskipun data neraca perdagangan Jepang menunjukkan defisit sebesar 115,85 miliar yen pada April, pertumbuhan ekspor sebesar 2% secara tahunan memberikan dukungan tambahan bagi mata uang Jepang. 

3. Penyempitan Selisih Imbal Hasil Obligasi AS-Jepang

Selisih imbal hasil antara obligasi pemerintah AS dan Jepang terus menyempit, memberikan tekanan tambahan pada USDJPY. Kenaikan imbal hasil obligasi AS tidak cukup untuk menarik investor, terutama di tengah ketidakpastian fiskal dan politik di AS. Sebaliknya, imbal hasil obligasi Jepang yang stabil membuat yen lebih menarik sebagai aset safe haven.

4. Pernyataan Bersama AS-Jepang Mengenai Nilai Tukar

Dalam pertemuan G7 di Banff, Kanada, Menteri Keuangan AS dan Jepang menyatakan bahwa nilai tukar dolar-yen saat ini mencerminkan fundamental pasar.

Pernyataan ini bertujuan meredakan spekulasi tentang kemungkinan intervensi mata uang oleh kedua negara. Meskipun demikian, pasar tetap waspada terhadap potensi perubahan kebijakan yang dapat mempengaruhi pergerakan USDJPY. 

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, USDJPY diperkirakan akan tetap berada dalam tekanan jual dalam jangka pendek. Level support penting berada di kisaran 141.45, sementara resistance kuat terletak di sekitar 144.20. Pergerakan di bawah level support dapat membuka peluang penurunan lebih lanjut menuju 140.00.

USDJPY Bearish

Kesimpulan

Pair USDJPY masih akan mengalami pelemahan meskipun tidak terlalu terkoreksi dalam, namun tekanan nilai jualnya masih terus mendominasi, USDJPY hari ini masih dipengaruhi oleh kombinasi faktor domestik dan internasional, termasuk kondisi fiskal AS yang memburuk, ekspektasi kebijakan moneter BoJ, dan dinamika pasar obligasi.

Trader disarankan untuk memantau perkembangan kebijakan fiskal AS, pernyataan dari pejabat BoJ, serta data ekonomi utama dari kedua negara untuk mengidentifikasi peluang trading yang tepat. 

Untuk memaksimalkan profit dari USDJPY yang perlu diwaspadai ialah selalu ikuti data ekonomi penting AS dan Jepang, fokus pada hasil rilis seperti NFP, CPI, keputusan FOMC, serta BoJ Policy Statement.Jangan abaikan pernyataan dari pejabat Bank of Japan (BoJ) yang sering memicu lonjakan harga mendadak.

Serta manfaatkan fitur analisa teknikalyang diberikan ForexIMF, gunakan pola-pola trading seperti support-resistance, breakout level, dan trendline karena USDJPY hari ini cenderung mengikuti teknikal secara bersih. Selain itu indikator-indikator seperti RSI dan Bollinger Bands juga cukup efektif pada pair ini.