SESI SYDNEY VS TOKYO: MANA YANG LEBIH RAMAH BUAT TRADER FOREX PEMULA DI INDONESIA?

FOREXimf.com – Halo Quickers! Semoga cuan selalu menyertaimu ya .... Kali kita mau ajak kamu mikirin sesi trading harian, siapa disini yang masih bingung milih sesi mana yang cocok buat Quickers? Apalagi yang baru mulai nih, pasti bingung kan? 

Nah, buat Quickers yang baru mulai belajar, tentu pemilihan sesi trading itu penting banget, lho! Kenapa? Karena tiap sesi punya karakteristik dan tangganya sendiri, dan itu bisa pengaruh ke strategi yang kamu pakai. 

Kalo kamu pengen trading di zona Asia sesi Sydney dan Tokyo itu cocok buat kamu. Nah masalahnya gak mungkin pemula itu langsung mau trading di 2 sesi kan? Apalagi resikonya lebih gede buat yang baru belajar. 

Daripada bingung pilih antara Sydney atau Tokyo, mendingan yuk kita buat perbandingannya! kita bedah mana yang paling cocok buat kamu yang baru terjun ke dunia trading! Biar gampang juga belajarnya! Yuk simak ya, biar kamu makin paham dan bisa milih sesi mana yang cocok buat kamu!

Pertama... Kenalan Dulu Sama Forex Session!

Secara global, pasar forex buka 24 jam sehari, lima hari seminggu. Tapi waktu bukanya dibagi jadi beberapa sesi berdasarkan zona waktu: Sydney, Tokyo, London, dan New York. 

Nah, karena kita tinggal di Indonesia, otomatis waktu operasionalnya harus kita sesuaikan ke WIB (Waktu Indonesia Barat) begitupun ketika nantinya kita membandingkan antara sesi Sydney vs Tokyo. Jadi secara garis besar sydney sama tokyo bakalan buka di:

Waktu Buka dan Pair yang Tersedia di Sesi Sydney Sama Tokyo

Perbedaan Mencolok Antara Sesi Sydney VS Tokyo

Sebelum kamu mutusin sesi mana yang paling cocok buat langkah awal perjalanan trading, kita harus tahu dulu karakter dan perbedaan utama antara dua sesi Asia ini. Nah, di bawah ini Quickers bakal nemuin perbandingan dari berbagai aspek penting yang bisa bantu kamu ambil keputusan, karakteristiknya sebagai berikut:

1. Gelombang Volatilitas yang Berkebalikan, Santai di Sydney, Ganas di Tokyo!

Di sesi Sydney, pergerakan harga berjalan pelan dan stabil bagaikan embun pagi yang menenangkan—memberi Quickers ruang bernapas untuk mengamati tiap candle dan memahami pola tren tanpa harus terkaget oleh lonjakan mendadak. Suasana pasar yang kalem ini ideal buat kamu yang baru belajar, karena tekanan psikologis bisa diminimalisir.

Ketika memasuki sesi Tokyo, atmosfer berubah menjadi lebih dinamis dan menantang, ibarat angin kencang yang memacu adrenalin. Meski menjanjikan peluang profit lebih besar, volatilitas menengah ini bisa membuat pemula kehilangan fokus. 

2. Arus Likuiditas: Tenang VS Ramai?

Likuiditas moderat di sesi Sydney membuat eksekusi order terasa mulus, seperti melaju di jalan raya pagi yang belum ramai. Kamu bisa dengan leluasa mencoba entry dan exit posisi tanpa takut order tertunda atau slippage besar, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih lancar.

Sementara itu, sesi Tokyo layaknya jalan tol padat kendaraan jam puncak: order tereksekusi cepat, tapi memerlukan kewaspadaan ekstra untuk memilih timing yang tepat. Bagi Quickers pemula, likuiditas seperti tokyo belum tentu bisa dengan mudah dihadapi, mengingat perlu rasa waspada yang ekstra. 

3. Pilihan Pasangan Mata Uang: Sederhana di Sydney, Variatif di Tokyo?

Di sesi Sydney, dominasi AUD/USD dan NZD/USD memberikan Quickers kesempatan mempelajari dua pasangan mata uang dengan karakteristik yang mudah diprediksi, seolah belajar memainkan lagu dengan melodi sederhana. Fokus pada sedikit pasangan juga memudahkan analisis teknikal dasar.

Berbeda dengan sesi Tokyo yang dikuasai JPY crosses, suasananya mirip konser multi genre dengan banyak improvisasi pasar—menyenangkan tapi rumit bagi pemula. 

4. Mau Suasana Overlap yang Hangat di Pagi Atau Panas di Sore?

Kalo kita mau bandingin salah satu suasana market, overlap Sydney–Tokyo yang singkat menciptakan sedikit peningkatan volume tanpa membuat pasar bergejolak hebat, cukup ramai tapi masih terasa nyaman. Ini memberi Quickers suasana belajar yang seimbang antara aliran pasar Asia.

Sebaliknya, kalo kita berbicara tentang salah satu overlap sesi Tokyo–Eropa, pair ini bisa berubah menjadi badai volatilitas besar, ibarat petir di langit sore yang bisa datang tiba-tiba. Untuk Quickers pemula, intensitas overlap ringan di sesi Sydney jauh lebih aman dan memberikan kontrol yang lebih baik atas posisi trading.

5. Sorotan Berita Ekonomi: Ringan di Sydney, Menggelegar di Tokyo?

Selanjutnya kita bakal bandingin dari sorotan berita ekonominya. kalau kita lihat rilis data ekonomi Australia dan Selandia Baru di sesi Sydney, sorotannya hadir seperti cuplikan berita cuaca yang terukur dan mudah dipahami, sehingga Quickers dapat melatih skill analisis fundamental dengan tenang. Dampaknya pada harga pun relatif gampang terprediksi.

Sebaliknya, sorota berita di sesi Tokyo kerap dipengaruhi oleh rilis Tankan dan kebijakan BOJ yang dapat memicu lonjakan harga mendadak, bagaikan berita breaking news yang mengagetkan. 

Tentu Quickers yang masih belajar belum tentu dapat memahami dengan cepat jika terjadi lonjakan mendadak, hal ini justru yang membuat sesi tokyo kurang tepat untuk bisa di jadikan sesi belajar yang agak santai. 

6. Mau Pilih Pola Spread yang Stabil di Sydney Atau Fluktuatif di Tokyo?

Spread stabil di sesi Sydney mirip ongkos naik transportasi reguler yang sudah kamu ketahui harga pastinya, memudahkan Quickers dalam merencanakan strategi tanpa khawatir ada biaya tambahan mendadak.

Berkebalikan dengan Spread di sesi Tokyo, meski cenderung lebih ketat pada pasangan utama, namun bisa berubah drastis seperti tarif taksi saat jam sibuk. Hal ini memang bisa menguntungkan bila tepat waktu tapi bisa merugikan jika tidak siap. 

7. Waktu Trading Pagi yang Tenang Vs Sore dengan Atmosfer yang Ramai?

Sesi Sydney dimulai pagi hari hingga menjelang siang (05.00–14.00 WIB), cocok bagi Quickers yang ingin trading sambil memulai rutinitas harian—memberi fleksibilitas tanpa tergesa-gesa. Di sisi lain, sesi Tokyo yang membentang hingga sore hari memerlukan komitmen waktu lebih panjang dan kesiapan mengikuti dinamika global. 

Sesi Mana yang Terbaik untuk Quickers yang Baru Mulai?

Setelah membandingkan tujuh aspek krusial di atas, terang sudah bahwa sesi Sydney adalah pemenang mutlak buat Quickers yang baru terjun. Mulai dari volatilitas rendah, likuiditas stabil, hingga spread yang konsisten, semua elemen di sesi ini dirancang memberikan pengalaman belajar paling aman dan terstruktur sebelum kamu melangkah ke tantangan lebih besar di sesi Tokyo.

Sesi Sydney dimulai pagi hari hingga menjelang siang (05.00–14.00 WIB), cocok bagi Quickers yang ingin trading sambil memulai rutinitas harian—memberi fleksibilitas tanpa tergesa-gesa.

Di sisi lain, sesi Tokyo yang membentang hingga sore hari memerlukan komitmen waktu lebih panjang dan kesiapan mengikuti dinamika global. Oleh karena itu, sesi Sydney menjadi pilihan tepat bagi pemula yang masih menyeimbangkan belajar trading dengan aktivitas lainnya.

Kesimpulan dan Rekomendasi Buat Quickers

Jadi Quickers, baik sesi Sydney maupun Tokyo punya kelebihan masing-masing. Tapi kalau kamu masih hijau di dunia trading, sesi Sydney bisa jadi tempat yang aman buat mulai belajar. Market-nya nggak terlalu agresif, cocok buat kamu yang pengen mengenal pola pergerakan harga tanpa harus mikirin risiko tinggi.

Tapi inget, semua balik lagi ke preferensi dan gaya belajar kamu. Kalau kamu udah mulai nyaman dan pengen coba tantangan baru, sesi Tokyo bisa jadi tempat yang pas buat berkembang.

Dan buat kamu yang pengen mulai tanpa risiko, coba aja dulu akun demo dari FOREXimf. Di sana kamu bisa latihan trading di Forex Session Indonesia kapan aja, tanpa takut rugi. Platform-nya user-friendly dan edukasi nya lengkap. Jadi tunggu apa lagi? Yuk mulai langkah pertama mu sebagai trader bersama FOREXimf!