Dari berbagai macam strategi trading forex, ada satu strategi paling cepat cari profit, bukan karena menghasilkan 100% pasti profit, tapi proses open dan close posisi nya cepat.
Strategi ini biasa disebut scalping atau di Indonesia dijuluki trading ABC (Asal Biru Close) atau copet. Scalping adalah strategi trading yang berfokus pada mendapatkan profit dari pergerakan harga kecil dalam waktu singkat.
Cara nya sederhana, cukup trading di Time Frame min M1 sd M5 saja. Jika ada peluang tepat di time frame tersebut jangan ragu Open Posisi, jika sudah biru langsung close. Biasanya open posisi scalping bisa dilakukan dengan beberapa posisi, dan cenderung averaging atau martingale.
Misal Open posisi pertama 0.1 Lot selanjutnya bisa 0.1 Lot lagi atau 0.2 Lot semakin besar jika modalnya kuat. Ketika sudah open posisi tunggu ketika floating sudah menunjukan profit yang cukup lalu close.
Durasi waktu scalping paling cepat hanya 5 menit saja, bahkan bisa 1 menit jika bertepatan dengan rilis data high impact, dan durasi paling lama 30 menit saja.
Kelebihan dari strategi trading Scalping
-
Profit Cepat
Scalping bertujuan untuk mendapatkan profit dalam waktu singkat
-
Frekuensi Tinggi
Scalping biasanya membuka banyak posisi dalam satu sesi, sehingga dengan waktu yang singkat dengan hanya mendapatkan profit yang sedikit dari 1 posisi tapi banyak.
-
Cocok untuk Volatilitas Tinggi
Strategi scalping seringkali efektif saat pasar dalam keadaan volatil.
Kekurangan dari strategi trading Scalping
-
Spread dan Eksekusi
Memerlukan spread yang rendah dan eksekusi order yang cepat.
-
Kemungkinan Overtrading
Scalping dapat memicu trader untuk melakukan overtrading yang tidak disengaja.
Jika sudah paham dengan kelebihan dan kekurangan dari strategi scalping. Ada satu strategi scalping yang cocok dengan pair XAUUSD.
Strateginya cukup sederhana hanya dengan menggunakan indikator MA saja, strategi Scalping dengan MA ini disebut Rainbow Moving average disingkat menjadi RMA karena ada 5 MA yang dipakai. Maka dari itulah trader yang menggunakan strategi ini untuk scalping menganalogikannya sebagai pelangi.
Cara menerapkan strateginya cukup dengan memasangkan 5 indikator MA sekaligus yang terdiri dari MA 50, 60, 70, 80, 90, dan 100. Pertama-tama cari tahu trend apa yang sedang terjadi, karena strategi RMA ini sangat ideal jika mengikuti arah trend.
Jika di dalam strategi Single MA, Garis MA menjadi acuan Support untuk open posisi, maka di RMA ini setiap Level MA yang disentuh menjadi acuan untuk Averaging.
Untuk level entry sendiri dimulai dari MA 50 sampai dengan MA 80. Misal Ketika MA 50, bagian yang paling dekat tersentuh candle, bisa ambil posisi dengan lot yang kecil terlebih dahulu.
Jika harga terus masuk lebih dalam ke level MA 60, 70 dan seterusnya, disarankan untuk ambil posisi lagi. Lalu jadikan Level MA 100 sebagai level untuk SL atau di area support resistance terdekat.
Untuk TP, jika open posisi hanya di MA 50 saja cukup close di area resistance terdekat, dan jika open posisi menyentuh hingga MA 80 cukup close jika candle kembali menyentuh MA 50.
Lalu alasan kenapa trading scalping ini cocok digunakan untuk trading emas atau pada pair XAUUSD adalah karena XAUUSD cenderung memiliki volatilitas yang tinggi, dan memiliki trend serta pola yang jelas mudah diidentifikasi.
Jadi begitulah strategi scalping menggunakan indikator MA dengan strategi Rainbow Moving Average atau RMA ini. Penasaran untuk coba?
Yuk praktek dan trading XAUUSD sekarang.
