Yen menguat setelah data transaksi berjalan dan data PDB dirilis lebih baik dari perkiraan. Ekonomi Jepang masih mengalami kontraksi pada kuartal terakhir kurang dari perkiraan awal sebagai akibat menumpuknya persediaan yang berisiko meredam pertumbuhan.
Produk domestik bruto menyusut dengan kecepatan tahunan sebanyak 1,5 persen dalam tiga bulan dari kuartal pertama sampai Juni menurut laporan Kantor Kabinet di Tokyo. Ekonom telah memperkirakan kontraksi sebanyak 1,6 persen.
Bisnis investasi berkurang dari yang diperkirakan sehingga membuat kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe kepada perusahaan-perusahaan Jepang kurang berfungsi dengan sempurna dan menyeret ekonomiluar negeri Jepang menghadapi risiko pertumbuhan karena perlambatan di China sebagai mitra dagang terbesarnya.
Peningkatan persediaan pribadi naik 0,3 poin persentase terhadap PDB kuartalan, melebihi 0,1.Investasi modal turun 0,9 persen pada bulan April ke Juni dari kuartal sebelumnya, terhadap perkiraan awal dari penurunan 0,1 persen. Konsumsi swasta turun 0,7 persen, dibandingkan dengan awal penurunan 0,8 persen.
Ekonomi Jepang saat memasuki kuartal ketiga kurang mendapat momentum, menurut data terakhir. Sementara penjualan ritel naik untuk bulan keempat berturut-turut pada bulan Juli, output industri dan pengeluaran rumah tangga tiba-tiba jatuh.
