26 December 2014 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni
Yen masih bergerak dalam pelemahan terhadap USD di tengah ekspektasi bahwa perdana menteri Jepang Shinzo Abe akan meluncurkan stimulus.
Pasar masih belum mengalami pergerakan yang berarti karena pasar Hong Kong dan Eropa masih tutup. Tidak ada jadwal rilis data ekonomi yang bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap pasar. Meskipun demikian, trend untuk membeli dollar dan menjual yen masih terlihat cukup kuat, dengan kata lain trend pelemahan yen masih terlihat. Di pekan ini saja, yen sudah berada dalam trend pelemahan. Pada tanggal 8 Desember lalu yen sempat melemah hingga kisaran 121.84, yang merupakan level terlemah sejak Juli tahun 2007.
Yen Jepang melemah terhadap hampir semua mata uang utama lainnya seiring berkembangnya spekulasi bahwa Bank of Japan akan meningkatkan stimulus dalam upaya mengangkat ekonomi Negeri Sakura itu dari resesi. Data CPI memang hampir sejalan dengan perkiraan namun tanpa kenaikan pajak data tersebut terlihat tak terlalu kuat. Pasar mulai memperkirakan bahwa stimulus akan kembali diluncurkan, dan hal tersebut memicu penjualan yen.
Dollar sendiri masih berada dalam trend penguatan terutama terhadap euro setelah data ekonomi Amerika Serikat memperlihatkan bahwa perekonomian AS meningkat di kuartal lalu. Hal tersebut memberikan alasan bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tahun depan.
