Berita forex hari ini,USD bergerak sedikit di bawah level tertinggi empat bulan kemarin, didukung oleh meningkatnya imbal balik dari obligasi Treasury dan menguatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS). Hal ini menyebabkan rival utamanya seperti euro harus berjuang dalam keterpurukan.
Indeks dolar bergerak stabil di kisaran 92.766 setelah sempat menyentuh area 92.974 kemarin, yang merupakan level tertinggi sejak 28 Desember 2017. Dolar berhasil memperoleh kekuatan lagi setelah euro tenggelam ke bawah level 1.19 untuk pertama kalinya di tahun ini menyusul melemahnya data industri jerman dan sentimen investor kawasan euro.
Hari ini euro sempat menguat 0,05 persen di $1.1929 setelah sempat jatuh ke kisaran $1.1897 kemarin, yang merupakan level terendahnya dalam empat bulan.
Data ekonomi yang tidak terlalu baik juga memupus harapan untuk kenaikan suku bunga oleh European Central Bank dalam waktu dekat. Sentimen negatif ini semakin menekan euro.
Sementara itu Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa ia akan mengumumkan sikapnya hari ini terkait masa depan perjanjian nuklir internasional dengan Iran. Sebelumnya ia berulang-ulang menyatakan bahwa AS akan mundur dari perjanjian tersebut. Mundurnya AS dari perjanjian itu bisa berakibat negatif bagi USD, tetapi setidaknya untuk jangka pendek cukup sulit untuk berpaling dari penguatan dolar terutama terhadap mata uang negara berkembang seperti peso Argentina. Apalagi ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve yang diperkirakan akan kembali dilakukan Juni mendatang, turut memberikan sentimen positif bagi USD.
