US Dolar jatuh terhadap para pesaingnya pada hari Jumat setelah indeks yang mengukur biaya tenaga kerja AS menurun tajam pada kuartal kedua. Euro terpantau menguat 1,48% melonjak ke $ 1,1060, dari $ 1,0980 sebelum laporan dirilis, sementara US dolar jatuh ke 123,94, atau melemah 0,42%, dari 124,30. Data menunjukkan bahwa inflasi upah tetap lemah pada kuartal kedua, dan bahwa pasar tenaga kerja mungkin tidak sekuat data ketenagakerjaan yang disarankan. Yang pada gilirannya dapat mempengaruhi para pembuat kebijakan Fed untuk menunda kenaikan suku bunga, kata beberapa analis. Pembuat kebijakan Fed telah berjanji untuk mendasarkan keputusan mereka pada saat untuk menaikkan suku bunga pada kekuatan data ekonomi. Setiap data yang bisa menginspirasi mereka untuk menunda kenaikan cenderung melemahkan dolar. Suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan laba atas simpanan yang dalam US dolar, membuat mata uang ini lebih menarik bagi investor.
31 July 2015 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni
