Dolar berada di tekanan pada hari Kamis setelah Federal Reserve menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dan turunkan proyeksi kenaikan suku bunga nya.
Euro menguat ke kisaran $ 1,12635 dari level rendah minggu ini di bawah $ 1,1200. Yen mencapai level terkuatnya dalam 20 bulan yaitu dikisaran 105,41 sebelum melangkah kembali ke stabil sekitar 105,84. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama (DXY) <= USD> bergeser ke 94,583 dari level tinggi sebelumnya 95,043 yang disentuh pada hari Rabu sebelum pengumuman kebijakan The Fed.
The Fed mengatakan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat akan mengganggu laju pengetatan kebijakan moneter di tahun-tahun mendatang. Proyeksi anggota kebijakan Fed menunjukkan mayoritas dari mereka masih melihat dua kenaikan suku bunga tahun ini. Namun enam dari mereka sekarang hanya melihat satu kenaikan suku bunga, dibandingkan dengan hanya satu anggota pada bulan Maret.
Ketua Fed Janet Yellen tidak jelas apakah kenaikan tarif bisa datang pada pertemuan kebijakan berikutnya pada akhir Juli, namun investor memutuskan kurangnya petunjuk yang jelas berarti akan adanya kenaikan bulan depan.
Menyoroti pertumbuhan ekonomi AS yang lesu, output manufaktur AS secara tak terduga turun 0,4 persen pada Mei karena kendaraan bermotor dan suku cadang produksi mencatat penurunan terbesar dalam hampir 2-1 / 2 tahun. Setelah Fed, Bank of Japan juga akan mengumumkan keputusan kebijakan pada hari Kamis, meskipun ada harapan yang sangat terbatas untuk mengurangi kebijakan moneternya.
