US Dolar menguat terhadap yen di perdagangan Asia pada hari Senin, dengan short covering dan aksi beli dilakukan pelaku pasar sehingga mengangkat greenback setelah mencapai dua minggu rendah terhadap Yen.
US dollar sempat mengalami tekanan di awal perdagangan melanjutkan pelemahan akhir minggu sebelumnya sebagai imbas dari jeleknya data GDP AS yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal keempat yang membuat pelaku pasar sedikit ragu dengan perkiraan kenaikkan suku bunga di AS.
Hasil data manufacturing purchasing dari China yang dirilis sebelumnya juga memberikan tekanan terhadap US dollar di awal sesi, yang membuat maraknya aktivitas jual untuk membatasi kerugian karena adanya kekuatiran US dollar akan terus tertekan terhadap Yen hingga dikisaran 116.64 atau level terendah sejak 16 Januari.
Namun kemudian US dollar kembali menemukan momentum dan menghapus pelemahan di awal sesi dan kembali menguat setelah investor melakukan aksi short covering dan mampu membawa US dollar diperdagangkan menguat hingga level 117.88 terhadap Yen. Selain itu perusahaan investasi seperti importir di Jepang juga membeli US dollar pada saat level rendah untuk tujuan komersial.
