Kendati ada optimisme, namun para pelaku pasar masih resah apakah krisis yang dialami Yunani akan bisa selesai sebelum referendum yang akan dilaksanakan tanggal 5 Juli mendatang. Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras menghimbau rakyat Yunani untuk menolak kesepakatan bailout internasional, yang kembali menurunkan optimisme.
Referendum akan menjadi kunci untuk euro. Selain itu tanggal 20 Juli juga akan menjadi tanggal yang menentukan, ketika Yunani harus membayar hutang kepada European Central Bank (ECB) sebesar 3,5 milyar euro. Jika Yunani kembali menunggak, ECB kemungkinan akan mencabut aliran likuiditas ke bank-bank yang ada di Yunani, yang akan memberikan dampak yang lebih dramatis daripada default yang terdahulu. Hal tersebut akan menimbulkan ketidakpastian untuk Yunani, euro, dan pasar keuangan pada umumnya.
Euro masih berada di bawah tekanan setelah sempat menguat seiring munculnya harapan bagi penyelesaian masalah Yunani. Euro kembali tertekan setelah data ekonomi Amerika Serikat dirilis positif.
Data ADP National Employment yang dirilis Rabu (1/7) memperlihatkan bahwa sektor swasta menambah 237.000 lapangan pekerjaan di bulan Juni. Pengeluaran untuk konstruksi di bulan Mei juga menguat, menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2008. Para pelaku pasar saat ini menantikan data pemesanan barang tahan lama hingga Non-Farm Payrolls yang akan dirilis hari ini (Kamis, 2/7).
Euro melemah sekitar 0,1 persen ke kisaran 1.1043 terhadap USD, melanjutkan pelemahan sebesar 0,9 persen yang terjadi kemarin. Dollar menguat sebesar 0,1 persen terhadap yen dan bergerak di kisaran level tertinggi mingguan.
