Pada perdagangan di hari Senin, sterling tenggelam lebih dari setengah persen di tengah kekhawatiran perpecahan dalam partai konservatif yang berkuasa di Eropa menjelang Brexit referendum pada bulan Juni.
Dengan ini para investor kembali mencari safe haven tradisional yakni yen yang menguat terhadap dolar, euro dan mata uang komoditas seperti dolar Australia dan Selandia Baru.
"Sterling biasanya tidak bereaksi keras terhadap politik UK, jadi ini mungkin karena Brexit," kata Richard Benson, head of portfolio investment di Millennium Global London.
Pound turun 0.6 persen menjadi $ 1.4392 pada awal perdagangan di London. Pound juga kehilangan sekitar 0.5 persen menjadi 0.7820 per euro.
Perdagangan di minggu ini kemungkinan hanya akan efektif dalam empat hari saja seiring dengan adanya libur Jumat Agung.
