Penguatan saham-saham Jepang memasuki hari ke-2 seiring pelemahan yen yang terjadi pasca rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih baik daripada perkiraan. Penguatan saham-saham tersebut juga dilatarbelakangi oleh data earning dari para emiten.
Nikkei 225 menguat 0,8 persen hingga ke kisaran 20780. Yen diperdagangkan di kisaran 124.81 per dollar, melemah 0,4 persen di hari Rabu memasuki pelemahan di hari ke-3 berturut-turut. Pelemahan yen tersebut dilatarbelakangi oleh rilis data pertumbuhan sektor jasa AS yang mengindikasikan bahwa perekonomian AS berada di jalur yang benar menuju pertumbuhan yang lebih cepat. Hal tersebut memperkuat dugaan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan depan.
Sementara itu indeks Standard & Poor's 500 melemah kurang dari 0,1 persen setelah sempat menguat 0,3 persen di hari Rabu. Para investor memperhatikan laporan data ekonomi AS untuk memperkirakan kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya, yang telah dinanti-nantikan sejak awal tahun ini. Data yang dirilis kemarin memperlihatkan bahwa sektor jasa mulai dari restoran hingga agen perumahan mengalami pertumbuhan di bulan Juli, bahkan pertumbuhannya merupakan yang terbesar dalam 10 tahun terakhir ini.
Di akhir pekan ini akan dirilis data bulanan untuk sektor lapangan pekerjaan. Diperkirakan, AS menambah lapangan pekerjaan sebesar 225.000 di bulan Juli, sementara tingkat pengangguran berada di angka terendah tujuh tahun, yaitu 5,3 persen.
Dalam sebuah survey yang dilakukan, para 48% responden memperkirakan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga di bulan September.
