Saham-saham Asia memperlihatkan indikasi menguat setelah tertekan. MSCI Asia Pasifik menguat 0,1 persen ke kisaran 146.38 pada pukul 09.01 waktu Tokyo. Indeks tersebut sempat tergelincir sejauh 3,4 persen di bulan Juni.
Laporan resmi untuk industri manufaktur China di bulan Juni akan memperlihatkan ekspansi yang tercepat sejak Oktober, sementara itu sektor swasta mengindikasikan kontraksi yang memasuki bulan ke-4.
Yunani masih menjadi sorotan dan dipastikan tidak mampu membayar hutang sebesar 1,7 milyar USD ke International Monetary Fund (IMF) pada tenggat waktu yang telah ditetapkan, yaitu Selasa kemarin (30/6). Para investor saat ini menantikan hasil referendum apakah rakyat Yunani memilih untuk menerima persyaratan dari kreditur atau tidak, demi memperoleh dana bailout.
Kekhawatiran akan Yunani sepertinya mulai memudar, namun sampai referendum dijalankan dan memberikan hasil yang pasti, situasi seperti ini merupakan kondisi yang sangat tidak nyaman bagi para investor.
Indeks Topix di Jepang menguat 0,3 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia terkoreksi 0,1 persen setelah mencatatkan pelemahan 7,3 persen sejak Maret hingga Juni, yang merupakan pelemahan terparah sejak tahun 2011. Kospi berhasil menguat sejauh 0,1 persen di Seoul.
