Saham Asia dan indeks berjangka AS menghapus keuntungan ketika saham Cina gagal melonjak setelah libur selama seminggu. Harga perak terjatuh, sementara itu dolar Australia melemah untuk pertama kalinya dalam tujuh hari.
Index Shanghai Composite naik 2,9 persen pada awal perdagangan, sementara Index Hang Seng China Enterprises tertekan setelah melakukan reli 11 persen selama pasar Cinalibur. Index MSCI Emerging Markets jatuh setelah ditutup pada harga tertinggi sejak 20 Agustus, sementara index berjangka AS bergerak ke level yang lebih rendah. Perak jatuh tajam sejak 28 September, sedangkan Aussie melemah di bawah 72 sen AS. Harga minyak diperdagangkan di sekitar $ 48 per barel.
Bursa saham Hong Kong melonjak selama liburan China setelah pembuat kebijakan China daratan memotong persyaratan hipotek dan beberapa pajak atas penjualan mobil sehingga memacu spekulasi bahwa langkah-langkah tersebut akan meningkatkan pertumbuhan di Negara ekonomi terbesar kedua di dunia. Harapan untuk stimulus lebih lanjut dan prospek penundaan suku bunga the Fed, telah membantu saham global bergerak rebound setelah mengalami kerugian kuartalan terbesar dalam empat tahun, rupiah Indonesia dan ringgit Malaysia terangkat dari harga yang terakhir terlihat pada saat Asia mengalami keuangan krisis.
