Saham Asia mengalami tekanan pada hari Senin setelah selama tiga minggu berturut-turut mendapatkan keuntungan ketika harga minyak dunia terkoreksi membuat kekhawatiran investor pada pertumbuhan ekonomi global kembali meningkat.
Harga minyak tergelincir untuk hari kedua, memperluas tekanan pada hari Jumat sebanyak 1 persen setelah hitungan rig di luar AS naik untuk pertama kalinya sejak Desember, sehingga memperbarui kekhawatiran stok setelah proposal pengeluaran dibekukan yang sempat membantu harga minyal meningkatkan harga di pasar ke level tertinggi.
Kombinasi mendinginnya pertumbuhan di China, telah mengguncang pasar keuangan dalam beberapa bulan terakhir. Kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan global juga berperan ketika Federal Reserve AS pada pekan lalu menahan kenaikan suku bunga.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen pada awal perdagangan setelah memasuki wilayah positif untuk pertama kalinya pada tahun ini di hari Jumat. Indeks naik 16 persen dari posisi terendah bulan Januari.
Pasar Jepang ditutup untuk liburan, ketika perdagangan pagi di bursa saham Selandia Baru naik sedikit dan pasar saham Australia mengalami tekanan sebanyak 0,1 persen.
Tidak adanya data ekonomi utama dalam seminggu ini akan membuar investor untuk terus melihat the Fed ketika pemulihan ekonomi AS terlihat.
