Saham Asia melemah, dengan bergerak menuju penurunan mingguan ketiga, karena kekhawatiran prospek pertumbuhan global yang memburuk sehingga meredam permintaan untuk aset berisiko. Mata uang emerging-market melemah, sementara harga minyak kembali mengalami keuntungan.
Saham konsumen memimpin kerugian ketika Fast Retailing Co anjlok 9,8 persen di Tokyo setelah memangkas prediksi laba. Yen melemah untuk pertama kalinya dalam enam hari dari level terkuat dalam 1 1/2 tahun. Won Korea Selatan dan ringgit Malaysia memimpin di kerugian mata uang Asia. Minyak mentah melonjak dengan menghapus pelemahan pada hari Kamis.
Indeks MSCI Asia Pacific terjatuh 0,8 persen ketika Fast Retailing yang merupakan peritel pakaian terbesar di Asia, anjlok ke level terendah sejak 2013.
Topix terpeleset sebanyak 1,7 persen karena yen melemah. Indeks telah turun 2,5 persen sejak 1 April, dengan penurunan mingguan kedua. Indeks Hang Seng Hong Kong tertekan 0,8 persen. Saham teknologi naik. Index Australia S&P/ASX 200 turun 0,4 persen. Indeks Kospi di Seoul turun 0,7 persen, sedangkan Index Selandia Baru S&P/NZX 50 turun 0,5 persen.
