04 May 2016 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni
Yen terkoreksi dari level terkuat 18 bulan terhadap USD hari ini, kehilangan tenaga setelah rally yang terjadi sejak pekan lalu.
USD diperdagangkan di kisaran 106.55 yen, naik dari level terendah kemarin di kisaran 105.55 per yen yang merupakan level terendahnya sejak Oktober 2014.
Di awal perdagangan Rabu, dollar sempat naik ke kisaran 107.45 per yen meskipun likuiditas pasar tidak terlalu tinggi karena pasar Jepang tutup di hari Rabu dan Kamis.
Ada kemungkinan USD akan diperdagangkandalam pergerakan sideway untuk setidaknya dua hari ke depan hingga para pelaku pasar di Tokyo kembali dari liburan.
Pekan lalu, yen memperlihatkan penguatan mingguan terbesar sejak tahun 2008, menguat lebih dari 5 persen terhadap USD. Salah satu penyebabnya adalah karena Bank of Japan memutuskan untuk tidak memperbesar stimulus ekonomi. Di tahun ini, yen telah menguat hampir 13 persen terhadap USD. Penguatan lebih lanjut akan memperbesar spekulasi bahwa BOJ akan melakukan intervensi dengan menjual yen lebih cepat karena para politisi di Jepang telah mengkhawatirkan penguatan yen.
Meskipun demikian, para pelaku pasar masih meragukan apakah BOJ memang bisa mengintervensi pasar melawan arus penguatan yen yang terjadi secara global.
Dalam laporannya pekan lalu, Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut bahwa kondisi USD/JPY saat ini adalah "teratur". Ini diinterpretasikan sebagai sinyal bahwa para pejabat di Jepang tidak akan melakukan intervensi guna melemahkan yen.
