Pound Rapuh Setelah Kekalahan Brexit May

Pound stabil di awal perdagangan Asia pada hari Rabu setelah turbulensi menyusul kekalahan kesepakatan keluar Perdana Menteri Inggris Theresa May dari Uni Eropa, tetapi investor bersiap untuk volatilitas lebih lanjut menjelang proses Brexit tambahan. Parlemen Inggris pada hari Selasa menolak kesepakatan Mayuntuk mundur dari Uni Eropa untuk kedua kalinya, memperdalam krisis politik negara itu beberapa hari sebelum tanggal keberangkatan yang direncanakan pada 29 Maret. Anggota parlemen sekarang akan memberikan suara pada hari Rabu pada apakah Inggris harus keluar dari blok perdagangan terbesar di dunia tanpa kesepakatan. Jika rencana keluar "tanpa kesepakatan" ditolak, pemungutan suara lainnya akan diadakan pada hari Kamis tentang apakah akan memperpanjang tanggal keberangkatan 29 Maret. Sterling berdiri datar di $ 1,3064 dan terjebak pada kisaran sempit. Mata uang telah kehilangan 0,65 persen pada hari sebelumnya, ketika berfluktuasi secara luas antara $ 1,3290 dan $ 1,3005. Dolar berada menguatsetelah data pada hari Selasa menunjukkan harga konsumen AS naik pada kecepatan yang lebih lambat dari yang diharapkan. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama sedikit berubah pada 97,004 setelah kehilangan 0,3 persen semalam.

Anda ingin berita fundamental real time dan lebih tajam, yang terbuktimenghasilkan 3407 pips dari tanggal 1-28 Februari 2019? Daftarkan diri Anda sekarang juga, dan dapatkan Signal Trading melalui aplikasi Quick Pro Trading Assistant dan WhatssApp disini. Silakan kemukakan pendapat Anda tentang analisa kami di kolom komentar.

POUND RAPUH SETELAH KEKALAHAN BREXIT MAY

Related Article

Latest Article