Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan bahwa dia belum menyimpulkan bahwa pembacaan inflasi yang baru-baru ini lemah merupakan pertanda bahwa akan gagal mencapai target 2 persen the Fed, dan bank sentral AS tetap berada di jalur untuk terus menaikkan suku bunga secara bertahap. Dollar AS menguat tipis di sesi Kamis setelah pasar mengabaikan dua data ekonomi AS yaitu klaim pengangguran dan Core PPI yang lebih buruk dari perkiraan. Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekumpulan enam mata uang utama perdagangan, naik 0.12% menjadi 95.66. Pagi ini indeks tersebut kembali bergerak ke naik hingga menyentuh 95.83.
Dollar AS mencapai titik tertinggi sesi kemarin meskipun data menunjukkan bahwa inflasi terus tertahan karena harga produsen AS naik hanya 0.1% di bulan Juni. Selain itu Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal turun 3.000 menjadi 247.000 dalam pekan yang berakhir pada tanggal 7 Juli, di bawah perkiraan untuk penurunan sebesar 5.000.
Data inflasi terbaru, Yellen menyebutkan bahwa tidak ada tanda-tanda ekspansi ekonomi akan segera berakhir. Apresiasi dolar AS tersebut akhirnya membebani euro, dengan EURUSD berakhir negatif di $1,1387, turun 0,22%. Pagi ini, EURUSD terpantau di $1,1405. Namun kemarin pound sterling terus menguat terhadap greenback sehingga GBPUSD naik menjadi $1,2955 dan ditutup di zona hijau, di $1,2939. Di sisi berbeda, kemarin dollar AS juga berbalik menguat terhadap mata uang Jepang sehingga USDJPY naik ke 113,53 dan ditutup positif di 113,30. Pagi ini terlihat USDJPY kembali bergerak mendekati level tertinggi sesi kemarin.
